Berita Banjarmasin
Profesor ULM Ini Berikan Tips Atasi Kematian Ikan pada Budidaya Keramba
Prof.Idiannor Mahyudin membeberkan sejumlah trik agar kematian ikan di budidaya Keramba jala apung (KJA) bisa diminimalisir.
Penulis: Nia Kurniawan | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Akademisi Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan Fakultas Perikanan dan Kelautan ULM Prof.Idiannor Mahyudin membeberkan sejumlah trik agar kematian ikan di budidaya Keramba jala apung (KJA) bisa diminimalisir.
Langkah pertama, dia mengatakan perlu mengatur jadual budidaya di alam sesuai siklus kemarau dan peralihan.
"Langkah berikutnya memindahkan sementara ke sistem bioflok. Lalu kombinasi KJA, Bioflok, kolam air mengalir. mengintroduser bibit ikan yang agak tahan cuaca ekstrim/peralihan," bebernya.
Ditanya apakah betul pemberian pakan bisa jadi endapan yang kemudian menjadi limbah perairan ? Dia membenarkannya.
Baca: Setelah Curhat Izinkan Enji Baskoro, Ayu Ting Ting Posting Tingkah Tak Biasa Bilqis Khumaira Razak
Baca: Terpilih Menjadi Atak dan Diang Batola 2019, Begini Reaksi Hapi dan Dwipa
Baca: Terganjal SK Tarif, Kapal Feri KMP Bamega Tak Kunjung Operasi, Begini Keluhan Warga Pulau Sebuku
Baca: Kisah Kelam Mantan Brigadir Polisi, Menjelma Jadi Gembong Narkoba Kelas Kakap & Nyamar Sebagi Orgil
" Ya dapat terutama pemberian pakan tenggelam dan tidak dimakan ikan secara optimal. Jangka waktu lama di tempat yang sama. Apalagi di sungai saat kemarau volume air terbatas dan bisnis KJA sepanjang sungai beberapa kilometer walaupun mengalir namun agak lambat," katanya.
Menurut dia di Waduk tidak mengalir dinamis saperti ai di sungai dalam jangka panjang sisa pakan dan kotoran serta sampah yang tidak terurai sempurna.
Menjadi racun, minimal oksigen tipis akibat banyak digunakan untuk penguraian bahan sisa.
(banjarmasinpost.co.id/niakurniawan)