Berita Banjarmasin

Kepala SDN Sungai Miai 10 Sebut Belum Ada Keluhan Orangtua Antar Anak Sekolah karena Terlambat

PIHAK SDN Sungai Miai 10 Banjarmasin belum menerima keluhan orangtua murid yang terlambat mengantar anak ke sekolah menyusul pengalihan arus

Penulis: Edi Nugroho | Editor: Eka Dinayanti

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - PIHAK SDN Sungai Miai 10 Banjarmasin belum menerima keluhan orangtua murid yang terlambat mengantar anak ke sekolah menyusul pengalihan arus lalulintas pembangunan Jembatan Sungai Alalak, Kayu Tangi Ujung penghubung Banjarmasin dan Kabupaten Batola.

“Sampai sekarang belum ada keluhan dari orangtua murid mengantar anak sekolah. Meski sebagian orangtua harus memutar, siswa tetap masuk sekolah tepat waktu,” kata Kepala SDN Sungai Miai 10 Banjarmasin, Jihan, Jumat (2/9/19).

Pengalihan arus lalulintas pembangunan Jembatan Sungai Alalak, Kayu Tangi Ujung penghubung Banjarmasin dan Kabupaten Batola sempat memicu protes dari warga RT 22, 44,45 dan 46 Kelurahan Sungai Miai, Banjarmasin Utara.

Baca: Lama Disimpan, Cara Salmafina Sunan Dicerai Taqy Malik Dibongkar, Sumber Pertikaian Sunan Kalijaga?

Baca: Tak Hiraukan Fairuz, Barbie Kumalasari dan Galih Ginankar Malah Aji Mumpung, Sindiran Sonny Terbukti

Baca: Hati-hati Buka Situs Porno Pakai Mode Incognito, Bakal Dikuntit Facebook, Google & Oracle

Di pinggir Jalan Simpang Adhiyaksa Banjarmasin Utara dan di depan pasar kawasan setempat terpasang spanduk bertuliskan “Jalan Dua Arah Roda Dua Untuk Warga RT 22, 44, 45 dan 46".

Padahal, jalan tersebut ditetapkan sebagai jalan satu arah untuk jalan alternatif penutupan Jembatan Sungai Alalak I atau Jembatan Kayu Tangi Ujung.

Namun spanduk itu saat ini sudah dilepas oleh warga.

Kabid pembinaan SD Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Nuryadi, menegaskan ada tiga SD di wilayah Sungai Miai, yakni SDN Sungai Miai 7, SDN Sungai Miai 5 dan Sungai Miai 10 yang diperkirakan dikeluhkan warga karena waktu antar anak ke tiga sekolah itu menjadi lama pascapemberlakuan jalan satu arah.

“Nah jumlah siswa di tiga sekolah yang tinggal di Sungai Miai tengah kita data dan dicarikan solusinya. Sangat mungkin orangtua mengeluh karena harus memutar jauh pemberlakuan jalan satu arah,” kata Nuryadi.

Nuryadi berharap warga bisa lebih fleksibel untuk mengantar anak di tiga sekolah seperti tidak melawan arus dengan kendaraaan.

Lawan arus tapi dengan jalan kakisaja sehingga aman.

“Kalau melawan arus jalan satu arah sangat berbahaya, Apalagi memboncengkan anak kecil,” katanya.

(Banjarmasinpost.co.id/edi nugroho)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved