Berita Jakarta
Ada Retak di Apartemen di Jaksel Setelah Gempa, Pengelola Bilang Itu Bukan Masalah
Hendra PW (39), salah satu penghuni apartemen itu menceritakan, ia berada di lantai 19 apartemen itu ketika gempa terjadi semalam.
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Pasca gempa dengan Magnitude 7,4 yang berpusat di Banten yang mengguncang Jakarta dan daerah lain di Iondonesia, satu sisi dinding Apartemen Kebagusan City di Jakarta Selatan tampak retak, Jumat (3/8/2019) malam.
Dari pantauan Kompas.com di lokasi, Sabtu, retakan terlihat jelas. Retakan itu memanjang ke atas serta tampak agak lurus.
Namun para penghuni apartemen itu tampak tidak kuatir. Mereka beraktivitas seperti biasa. .
Hendra PW (39), salah satu penghuni apartemen itu menceritakan, ia berada di lantai 19 apartemen itu ketika gempa terjadi semalam.
"Guncangan itu kayak kita diayun-ayun ke kanan, kiri, depan dan belakang. Terus saya dengar bunyi krek dari bangunan," katanya.
Baca: Gempa Bumi 7,4 SR Guncang Banten, Kenapa Getarannya Sampai Yogyakarta dan Mataram?
Ia dan keluarganya lalu berlari menuju tangga darurat untuk menyelamatkan diri.
Setelah di bawah, ia melihat ada retakan itu.
"Awalnya khawatir karena retakannya, cuma kami sudah dijelasin sama pihak apartemen kalau (itu) bukan masalah besar. Ya udah akhirnya tenang tapi masih sedikit takut karena retakannya masih ada," ucap Hendra.
Salah satu pengurus PPPRS (Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun) Kebagusan City dan anggota badan pengelola, Bernard T Wahyu mengatakan, retakan itu terjadi karena bangunan tersebut menggunakan sistem dilatasi.
Ditalasi atau pemuaian berfungsi menghindari ternyadinya putusnya sistem struktur bangunan jika terjadi gempa atau gesekan.
"Nah ini kalau gempa salah satu bangunan harus ada dilatasi. Kalau gak ada ruang dilatasinya malah struktur bangunan akan rusak," ujar Bernard.
Menurut dia, retakan yang terjadi itu tidak hanya disebabkan oleh gempa kemarin, tetapi juga gempa tahun 2018. Namun, gempa semalam memang menyebabkan retakan semakin terlihat besar.
Baca: Korban Gempa Banten Meninggal Bertambah Jadi 5 Orang, Korban Dilanda Kepanikan
Bernard mengatakan, adanya dilatasi merupakan hal yang wajar terjadi pada bangunan yang strukturnya kuat.
"Retakan kemarin itu hanya sedikit, kalau tidak ada retak dan gak ada ruang dilatasi malah akan bahaya," kata Bernard.
Ia juga menjelaskan retakan itu tidak akan berdampak pada struktur bangunan.