Berita Banjarbaru
Kisah Korban Selamat KM Pieces, Mengapung di Laut Selama Empat Hari dengan Styrofoam Tempat Ikan
Selama lima hari di laut lepas, korban selamat musibah tenggelamnya KM Pieces GT 93 bertahan hidup mengapung menggunakan tempat ikan
Penulis: Aprianto | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Selama lima hari di laut lepas, korban selamat musibah tenggelamnya KM Pieces GT 93 bertahan hidup mengapung menggunakan tempat ikan yang terbuat dari Styrofoam.
Berdasarkan keterangan dari korban atas nama Endro (40) berjenis kelamin laki-laki yang ditemukan dalam keadaan selamat oleh KM Bunga Tanjung, Sabtu, (3/8) dirinya mengambil sikap berpencar dari rombongan karena tidak kunjung datang bantuan.
Diceritakannya sambil terisak dan mengeluarkan air mata, Endro menuturkan kepada tim Basarnas, setelah kapal tenggelam mereka sempat berkumpul semua kru berjumlah 31 orang.
"Setelah empat hari mengapung tidak ada juga bantuan. Lalu saya meminta izin dengan kapten untuk berpisah dari rombongan yang mengapung," jelasnya.
Baca: Pengakuan Korban Selamat KM Pieces, Ada Api dari Bagian Kanan Kamar Kapten Sebelum Kapal Tenggelam
Baca: Angel Karamoy Angkat Bicara Soal Urung Nikah dengan Jose Purnomo Meski Sudah Fitting Gaun Pengantin
Baca: Benarkah Gula Cokelat Lebih Sehat dari Gula Putih? ini Faktanya
Saat itu, dirinya bersama dengan tiga orang lainnya memisahkan diri.
Dalam perjalanan mengapung di atas laut mereka seperti melihat ada pulau.
"Sempat melihat pulau. Namun karena sudah tidak punya kekuatan lagi, saya tidak bisa melanjutkan perjalanan dan hanya pasrah," akunya lagi.
Sementara tiga rekannya terus berupaya mendekati pulau dan berjanji akan mencari bantuan bisa lebih dulu selamat dan berhasil mencari bantuan.
Di tengah kondisinya yang sudah drop, ternyata ditemukan oleh para nelayan lainnya dan langsung mendapatkan pertolongan.
Kepala Pelaksana Harian Basarnas Banjarmasin Endrow Sasmita mengatakan korban KM Pieces yang ditemukan dalam kondisi selamat masih menjalani perawatan.
Untuk menjaga kondisi dari korban yang sedang menjalani perawatan, korban masih belum bisa ditemui oleh para jurnalis dan awak media.
(banjarmasinpost.co.id/Rian)