Berita Kabupaten Banjar
Setahun Lebih Jalani Perawatan Medis di Jakarta, Begini Kondisi Balita Jeune Syndrome Mataraman
Bahkan balita pengidap jeune syndrom ini mulai memungkinkan untuk dibawa pulang ke Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Lama tak tedengar kabarnya, kondisi Muhammad Alfatih (20 bulan), makin membaik.
Bahkan balita pengidap jeune syndrom ini mulai memungkinkan untuk dibawa pulang ke Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel).
"Pekan lalu saat menjenguknya di RSCM Jakarta, saya sudah bicara dengan dokter spesialis anak khusus paru setempat. Saat itu dinyatakan bahwa ananda Alfatih sudah memungkinkan dibawa pulang. Mungkin dalam beberapa bulan mendatang," ucap Kepala Dinas Kesehatan Banjar Ikhwansyah, Senin (19/08/2019).
Pejabat eselon II di Bumi Barakat ini mengatakan sekarang Alfatih masih menunggu jadwal operasi pelepasan ventilator (alat bantu bernapas).
Selanjutnya nanti setelah menjalani tindakan medis tersebut, balita itu bisa dibawa pulang.
Dikatakannya, operasi tersebut bukan yang terakhir. Selanjutnya Alfatih masih harus menjalani beberapa kali tindakan medis.
"Namun itu nanti menunggu usia Ananda Alfatih di atas dua tahun karena tulang bayi masih rentan," tutur Ikhwansyah.
Pihaknya saat ini juga telah menyiapkan satu dokter spesialis anak di Rumah Sakit Umum Daerah Ratu Zalecha (Raza), Martapura.
Baca: Disebut Mirip Reino Barack Suami Pertama Nikita Mirzani Dirahasiakan, Seteru Syahrini: Bakal Geger
Baca: Diwarisi Perusahaan Ririn Ekawati Tak Menerimanya, Sahabat Ashanty dan Ussy Sulistiawaty Pilih ini
Baca: Salmafina Sunan Datangi Polres Metro Jakarta Barat Ditemani Sunan Kalijaga, Kabar Mantan Taqy Malik
Baca: Keluar Rumah Tanpa Celana & No Make Up, Inilah Gaya Terbaru Kendall Jenner saat Suhu Makin Panas
Dokter ini yang kelak bertugas melakukan pendampingan terhadap Alfatih.
"Memang awalnya direncanakan di RSU Ulin Banjarmasin. Tapi karena jarak kediaman orangtua Alfatih cukup jauh dari RSU Ulin, maka kami putuskan nanti Ananda Alfatih ditangani di RSUD Raza," jelas Ikhwansyah.
Sementara ini, lanjutnya, balita kelahiran 11 Desember 2017 itu masih menginap di kantor Perwakilan Banjar di Jakarta.
Secara berkala sepekan sekali, pihak RSCM juga rutin melakukan pemeriksaan kesehatan Alfatih.
Seperti telah diwartakan, Alfatih mulai menjalani rawat jalan di kantor perwakilan Kabupaten Banjar di Jakarta di Jalan Tebet Darat, Dalamraya, Jakarta, sejak Kamis siang 14 Februari 2019 lalu.
Selama menjalani perawatan di kantor perwakilan Alfatih masih memerlukan sejumlah bahan dan alat habis pakai (BAHP).
Sesuai rincian kebutuhan yang disampaikan pihak RSCM, total biaya BAHP per bulannya sekitar Rp16-20 juta.
Balita malang anak warga Mataraman ini mulai mejalani penanganan medis secara intensif di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr Cipto Mangun Kusumo (RSCM) sejak 20 Mei 2018 lalu.
Ia didampingi ibundanya, Rifqi Diniati.
Muhammad Al Fatih adalah bayi pertama di Indonesia, bahkan satu-satunya kasus di Asia Tenggara, yang terdiagnosis mengidap jeune syndrome.
Ini merupakan kelainan tulang dada yang sempit, sehingga paru-paru tidak mengembang.
Jika bernapas harus mengerahkan seluruh tenaga untuk memenuhi pasokan oksigen di dalam tubuh.
Karenanya, napas Alfatih ngos-ngosan bagai orang yang kelelahan setelah lari keliling stadion.
Itu sebabnya ventilator dipasang di lehernya untuk membantu memperlancar pernapasannya.
Sementara itu beberapa waktu lalu, ibunda Alfatih, Rifqi Diniati, mengucapkan terima kasih tak terhingga pada semua pihak yang selama ini telah peduli dan membantu biaya pengobatan anaknya.
Terutama Pemkab Banjar melalui Dinkes yang cukup intens melakukan pendampingan.
(banjarmasinpost.co.id/roy)
