Banjarbaru Pemenang 2019

Ketua TP PKK Kota Banjarbaru Membuka Pelatihan Menganyam Purun di Kelurahan Palam

Ketua TP PKK Kota Banjarbaru Hj Ririen Nadjmi Adhani didampingi Camat Cempaka Agus Pahlufi membuka pelatihan mengayam purun di Aula Kelurahan Palam

Penulis: Aprianto | Editor: Eka Dinayanti
Humas Pemko Banjarbaru
Kegiatan pelatihan menganyam purun 

BANJARMASIN POST.CO.ID, BANJARBARU - Ketua TP PKK Kota Banjarbaru Hj Ririen Nadjmi Adhani didampingi Camat Cempaka Agus Pahlufi membuka pelatihan mengayam purun di Aula Kelurahan Palam, Kecamatan Cempaka, Banjarbaru.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Senin, (19/8) juga dihadiri Ketua TP PKK Kecamatan Cempaka Eny Hastuti, Lurah Palam Katimin dan Ketua TP PKK Kelurahan Palam Kholisyani.

Lurah Palam, Katimin, menyampaikan ucapan terimakasih kepada Ketua TP PKK Kota Banjarbaru yang berkenan hadir untuk membuka kegiatan Pelatihan Mengayam Purun di Kelurahan Palam Kecamatan Cempaka Banjarbaru.

Kegiatan pelatihan menganyam purun
Kegiatan pelatihan menganyam purun (Humas Pemko Banjarbaru)

"Pelatihan ini menggunakan dana DAU yang ada di Kelurahan Palam. Semoga dengan pelatihan ini dapat meningkatkan pendapatan ekonomi warga yang ada di Kelurahan Palam," katanya.

Ketua TP PKK Kota Banjarbaru Hj Ririen Nadjmi Adhani menyampaikan bahwa purun merupakan jenis tumbuhan rumput yang biasanya hidup liar di sekitar rawa.

Untuk Kota Banjarbaru, purun sangat mudah didapatkan, terutama di daerah bekas galian PT Galuh Cempaka yang berada di wilayah Kelurahan Palam dan sekitarnya.

Tanpa diolah, Purun hanya akan terlihat sama seperti rumput lainnya.

Kegiatan pelatihan menganyam purun
Kegiatan pelatihan menganyam purun (Humas Pemko Banjarbaru)

Atau seandainya pun dikumpulkan dan dijual harganya dipasaran akan relatif murah dan dulunya purun hanya di jual ke daerah lain namun sekarang kita sudah mulai mengolahnya.

Dalam falsafah pembangunan “nilai tambah” merupakan sesuatu yang mutlak dilakukan.

Hal ini berlaku pula untuk purun, purun tanpa dianyam, nilainya akan lebih rendah dibanding purun yang telah dianyam.

Purun yang dianyam akan lebih rendah pula nilainya bila dibandingkan dengan purun yang dianyam dan diwarnai.

Purun yang dianyam dan diwarnai akan lebih rendah nilainya dibanding dengan purun yang telah dianyam, diwarnai, dan diberi sentuhan kreativitas.

"Semakin banyak “nilai tambah” yang dimasukkan pada proses produksi, maka akan membuat nilai ekonomis purun menjadi semakin tinggi, yang tentunya akan berimbas pada meningkatnya kesejahteraan warga masyarakat, khususnya masyarakat Kelurahan Palam," katanya.

Hj Ririen Nadjmi Adhani mengapresiasi kepada kelompok swadaya masyarakat gita kelurahan palam atas inisiatifnya melaksanakan pelatihan itu.

Melalui kegiatan pelatihan itu diharapkan dapat lebih meningkatkan pemberdayaan masyarakat di kelurahan palam.
Dengan tambahan keterampilan ini semoga akan berpengaruh pada peningkatan produktivitas dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Semoga dengan pelatihan ini juga dapat meningkatkan kualitas kerajinan purun di kota banjarbaru sehingga nilai ekonomis purun yang diproduksi dapat semakin tinggi," pesannya.

Karena itu kepada seluruh peserta, dirinya berpesan agar mengikuti pelatihan ini dengan seksama.

Sehingga masyarakat dapat menjadi mandiri serta dapat membuka peluang usaha dan lapangan pekerjaan (AOL/*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved