Berita Banjarmasin
Pemprov Kalsel Yakini Konektivitas Perkeretaapian Kalimantan Makin Cepat Terwujud
Walau Kalimantan Selatan (Kalsel) tak dipilih menjadi lokasi baru Ibu Kota Negara, Pemerintah Provinsi Kalsel tak menjadikan hal tersebut sebagai
Penulis: Achmad Maudhody | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Walau Kalimantan Selatan (Kalsel) tak dipilih menjadi lokasi baru Ibu Kota Negara, Pemerintah Provinsi Kalsel tak menjadikan hal tersebut sebagai masalah.
Bahkan Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor yang akrab disapa Paman Birin optimis walau Ibu Kota Negara berada di Kalimantan Timur (Kaltim), Kalsel tetap akan mendapatkan banyak dampak positif.
Termasuk diantaranya harapan Pemerintah dan masyarakat Kalsel untuk miliki transportasi massal kereta api di Banua diyakini Paman Birin peluangnya semakin terbuka lebar untuk terwujud.
Tak hanya spesifik di Kalsel, namun moda transportasi darat yang dinilai efisien ini diyakininya akan menghubungkan seluruh Provinsi di Kalimantan.
"Konektivitas rel perkereta apian ini makin mungkin terwujud, seluruh Kalimantan akan terhubung itu juga penting," kata Paman Birin.
Baca: Pantas Gaji Merry Rp 20 Juta, Uang Belanja Istri Raffi Ahmad, Nagita Slavina Nominal Tak Masuk Akal?
Baca: Misteri Inisial R di Buket Bunga Mawar Saat Ultah Luna Maya, Maia Estianty Bocorkan Soal PDKT
Baca: Annisa Pohan, SBY & Suami Arumi Bachsin, Emil Dardak Minta Doa untuk Mertua Ani Yudhoyono di ICU
Namun tak hanya membicarakan soal Kalimantan, Paman Birin juga meyakini keputusan pemindahan Ibu Kota Negara ini menjadi hal positif bagi seluruh Rakyat Indonesia.
Pasalnya menurut Paman Birin, ibarat sebuah kapal, dengan Ibu Kota Negara di Jakarta saat ini diibaratkan sebagai kapal yang berat sebelah dan kesulitan untuk berlayar.
Namun dengan pindahnya Ibu Kota Negara ke Kaltim yang nyaris berada di tengah Indonesia, maka negara ini diyakininya akan semakin seimbang dari segala aspek dan akan lebih cepat maju.
"Dengan berada nyaris di tengah Indonesia ini, maka dapat dikatakan Ibu Pertiwi kembali ke pangkuan," terangnya.
Hal ini juga diamini Kepala Bappeda Provinsi Kalsel, Fajar Desira.
Menurutnya walaupun Ibu Kota Negara tak di Kalsel, namun bagi Kalsel tetap terbuka peluang besar untuk ikut maju berkembang dengan pindahnya Ibu Kota Negara ke Provinsi tetangga.
Berbagai aspek termasuk soal potensi peluang kerja, peluang pengembangan daya tarik pariwisata maupun aspek ekonomi lainnya bisa dimanfaatkan masyarakat Kalsel dengan makin dekatnya lokasi Ibu Kota Negara.
Terkait lahan yang sudah disiapkan Pemerintah Provinsi Kalsel sebagai bakal calon lokasi Ibu Kota Negara menurut Fajar akan tetap menjadi potensi andalan ekonomi bagi Kalsel.
Ia menilai tak ada hal yang sia-sia dilakukan Pemerintah Provinsi Kalsel selama persiapan pengajuan lokasi calon Ibu Kota Negara.
Pasalnya lahan yang disiapkan dan diajukan menurutnya memang merupakan lahan milik negara dan bukan dimiliki atau dikuasai perseorangan.
Diketahui, sebelumnya Pemerintah Provinsi Kalsel telah siapkan dan ajukan bakal lokasi Ibu Kota Negara seluas lebih dari tiga ratus ribu hektar ke Pemerintah Pusat.
(Banjarmasinpost.co.id/Achmad Maudhody)