Tahun Baru Islam 1441 H
Sikap Umat Muslim Sambut 1 Muharram Tahun Baru Islam 1441 Hijriyah, Berikut Penjelasannya
Sikap Umat Muslim Sambut 1 Muharram Tahun Baru Islam 1441 Hijriyah, Berikut Penjelasannya
Penulis: Noor Masrida | Editor: Rendy Nicko
Al Qodhi Abu Ya’la rahimahullah mengatakan, ”Dinamakan bulan haram karena dua makna.
Pertama, pada bulan tersebut diharamkan berbagai pembunuhan. Orang-orang Jahiliyyah pun meyakini demikian.
Kedua, pada bulan tersebut larangan untuk melakukan perbuatan haram lebih ditekankan daripada bulan yang lainnya karena mulianya bulan tersebut. Demikian pula pada saat itu sangatlah baik untuk melakukan amalan ketaatan.”
Karena pada saat itu adalah waktu sangat baik untuk melakukan amalan ketaatan, sampai-sampai para salaf sangat suka untuk melakukan puasa pada bulan haram.
Ibnu ’Abbas mengatakan, ”Allah mengkhususkan empat bulan tersebut sebagai bulan haram, dianggap sebagai bulan suci, melakukan maksiat pada bulan tersebut dosanya akan lebih besar, dan amalan sholeh yang dilakukan akan menuai pahala yang lebih banyak.”
Sikap Umat Muslim Saat Tahun Baru Islam
Jelang tahun baru islam 1441 Hijriah pada 1 Muharram 2019 mendatang, ada yang menyebut jika umat muslim bisa memanjatkan doa awal tahun.
Doa awal tahun memasuki bulan Muharram 2019 itu dibaca dengan harapan di tahun baru mendatang seseorang bisa menjadi lebih baik lagi.
Lantas bagaimana hukum memanjatkan doa awal tahun dan doa akhir Tahun Baru Islam pada 1 Muharram?
Beberapa dari kita pasti akan menjumpai adanya anjuran untuk membaca doa awal tahun baru Islam dan doa akhir tahun pada awal Muharram nanti.
Tapi benarkah ada tuntunannya dan anjurannya dari Rasulullah SAW?
Adakah dalil yang mendasarinya?
Dikutip dari TribunStyle.com yang melansir Rumaysho.com, Selasa (11/9/2018), menurut Syaikh Bakr Bin Abdillah Abu Zaid rahimahullah berkata, “Syariat Islam tidak pernah mengajarkan atau menganjurkan doa atau dzikir untuk awal tahun.
Manusia saat ini banyak yang membuat kreasi baru dalam hal amalan berupa doa, dzikir atau tukar menukar ucapan selamat, demikian pula puasa awal tahun baru, menghidupkan malam pertama bulan Muharram dengan shalat, dzikir atau do’a, puasa akhir tahun dan sebagainya yang semua ini tidak ada dalilnya sama sekali.” (Tashih Ad Du’a’, hal.107)
Syaikh ‘Abdullah At Tuwaijiriy berkata, “Sebagian orang membuat inovasi baru dalam ibadah dengan membuat-membuat doa awal tahun dan akhir tahun.
