Berita Tapin
Pasca Geger Api di Desa Parintis Raya Tapin, Winarto Terpaksa Numpang Tidur di Kosan Teman
Winarto baru tiba dari tempatnya bekerja sebagai tukang bangunan batu. Mata hanya memandang puing rumah yang terbakar.
Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Winarto, tidak turun dari sepeda motor bebek pretelan tanpa nomor polisi yang dikendarainya.
Matanya terus melihat handphone seperti sedang berkomunikasi melalui aplikasi pesan untuk mengirimkan kabar kepada seseorang.
Winarto baru tiba dari tempatnya bekerja sebagai tukang bangunan batu. Mata hanya memandang puing rumah yang terbakar.
"Delapan tahun saya tinggal di rumah itu. Tidak ada pekakas rumah yang selamat, termasuk televisi milik yang punya rumah," katanya kepada reporter Banjarmasinpost.co.id, Sabtu (31/8/2019) petang.
Winarto adslah penghuni rumah yang terkena musibah kebakaran di Jalan Perintis RT 03 RW 01 Desa Perintis Raya, Kecamatan Tapin Utara, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalsel, pun terlihat pasrah.
Baca: Ditinggal Bekerja, Satu Rumah Hangus Terbakar di Desa Perintis Raya Tapin
Dokumen kependudukan dan uang tabungan milik Winarto aman di dalam tas ransel yang dibawa di punggungnya kemanapun.
"Saya baru meninggalkan rumah itu siang tadi. Setiap saya keluar rumah kilometer listrik selalu saya matikan," katanya.
Winarto mengaku pasca musibah kebakaran terpaksa menumpang tidur sementara di rumah temannya.
Itu karena rumah yang ditinggalnya mengalami kerusakan 100 persen akibat bencana kebakaran.
"Malam ini terpaksa tidur di rumah teman," katanya dengan mata berkaca-kaca, suara lirih dan menahan sedih.
Baca: Klinik dan Apotek Jelita Kini Sediakan Fasilitas Layanan Kesehatan Gigi Anak, Biaya Mulai Rp 300.000
Kasus kebakaran rumah tinggal itu ditangani Polsek Tapin Utara, penyebab kebakaran juga dalam penyelidikan polisi. Winarto diminta seorang petugas polisi untuk memberikan keterangan di Polsek Tapin Utara.
Peristiwa kebakaran rumah itu membuat geger warga di Desa Perintis Raya. Itu karena peristiwa kebakaran serupa, mengingatkan warga yang tinggal di bantaran Sungai Tapin.
"Kebakaran rumah terakhir itu sangat lama sekali. Saya masih kecil. Kemudian baru kali ini kebakaran terjadi lagi," katanya. (banjarmasinpost.co.id/ mukhtar wahid)
