Berita HST
Angka Penderita Diare di HST Sempat Mengalami Kenaikan, ISPA Mulai Melonjak Akibat Kabut Asap
Buktinya, pada bulan Agustus angka ISPA di Kabupaten Hulu sungai Tengah dari 19 Puskesmas tercatat ada 2.149 kasus.
BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI – Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Kabupaten Hulu Sungai Tengah sudah mengalami kenaikan. Buktinya, pada bulan Agustus angka ISPA di Kabupaten Hulu sungai Tengah dari 19 Puskesmas tercatat ada 2.149 kasus.
Angka ini mengalami peningkatan dari bulan sebelumnya yang hanya 1.646 kasus. Meski demikian, angka ini bukan angka ISPA tertinggi dari tahun 2019. Pasalnya, angka ISPA tertinggi justru terjadi pada bulan April Februari yang mencapai 2.249 kasus.
Rincian kasus ISPA dari Januari hingga Agustus yakni, Januari 1.759, Februari 2.249, Maret 1.684, April 2.202 kasus, Mei 1.875 kasus, Juni 1.506, Juli 1.646, Agustus 2.149 kasus.
Berbeda dari kasus ISPA yang angkanya mencapai ribuan. Kasus diare di Kabupaten Hulu Sungai Tengah justru mengalami peningkatan saat musim kemarau seperti sekarang. Buktinya, dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah, kasus diare meningkat hingga 431 kasus pada bulan Juli. Sedangkan pada bulan sebelumnya atau bulan Juni hanya 173 kasus saja.
Baca: Udara Berasap Akibat Karhutla di HST, SIT Al Khari Gunakan Masker, Bupati Ikut Membagikan Masker
Baca: TERPARAH! Kabut Asap Saput Kota Barabai Hari Ini, Begini Imbauan Dinkes HST
Baca: NEWSVIDEO : Datangi Kantor DPRD, Korban Kebakaran di Alalak Tengah Minta Anggota Dewan Mengunjungi
Meski mengalami kenaikan jumlah penderita diare, pada bulan Agustus angka diare turun 41 kasus menjadi 390 kasus saja.
Rincian kasus diare dari Januari hingga Agustus yakni, Januari 210, Februari 232, Maret 197, April 235, Mei 222, Juni 173, Juli 431, dan Agustus 390 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah, drg Kusudiarto, membenarkan jika saat seperti ini kasus diare mengalami kenaikan.
“Musim seperti sekarang setiap puskesmas perawatan ada yang menderita diare,” bebernya.
Ia berharap, agar orangtua bisa memperhatikan kebersihan anak-anaknya. Terlebih, kebanyakan penderita diare merupakan anak-anak.
Ia mengimbau agar anak sekolah untuk sementara waktu membawa bekal dari rumah yang terjamin kebersihannya. Termasuk selalu merebus air minum.
“Mencuci tangan di air mengalir dan menggunakan sabun itu paling penting,” jelasnya.
Untuk kasus ISPA, ia berharap angka penderita tak meningkat lagi. Menurutnya, penderita ISPA bisa diminimlisir dengan penggunaan masker.
Ia juga mengimbau agar warga Hulu Sungai Tengah mengenakan masker. “Kalau keluar rumah gunakan masker. Bayi jangan dulu dijemur di luar rumah termasuk ibu hamil. Jika tidak begitu mendesak sebaiknya di rumah saja,” imbaunya. (banjarmasinpost.co.id/eka pertiwi)