Berita Regional

Misteri Bayi Umur 2 Hari di Mayat Wanita yang Tewas dalam Posisi Melahirkan, Ini Pengakuan Tetangga

Tanda tanya tertuju pada bayi yang dikandung oleh AF, wanita yang tewas dalam posisi melahirkan itu, karena selama ini korban tak diketahui hamil.

Editor: Elpianur Achmad
KOMPAS.COM/WALDA MARISON
Lokasi kos kosan tempat ditemukannya wanita hamil dalam kondisi membusuk di jalan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (21/9/2019). 

"Tidak tahu kalau ada jenazah di pojokan lahan kosong itu. Tahu tahu sekitar jam 11.00 WIB tadi, banyak orang sudah berkerumun," kata Cemong kepada TribunJatim.com (grup surya.co.id), Jumat (20/9/2019).

Ia menjelaskan pada Kamis (19/9/2019) sekitar pukul 15.30 WIB, ia sempat membuang sampah berupa tanaman jeruk di lahan kosong itu.

"Tidak ada bau busuk yang menyengat. Mungkin karena di sekitar lahan kosong itu ada tumpukan sampah jadi bau menyengat jenazah tersamarkan oleh bau sampah," jelasnya.

Baca: Surat Wasiat Wayan Sutarsa Ungkap Kubur Kekasih, Sebelum Bunuh Diri Habisi Dulu Suarningsih

Bahkan ia mengaku tak mendengar sama sekali suara rintihan bayi atau minta tolong.

"Biasanya kalau melahirkan pasti ada suara tangis bayi atau minta tolong karena melahirkan. Malah beberapa hari kemarin sepi saja tidak ada suara apapun," ungkapnya.

Cemong juga merasa tak pernah melihat korban berjalan berseliweran di sekitar komplek tempat tinggalnya itu.

"Ya tahu-tahu sudah meninggal di lahan kosong ini. Warga di sini juga tak mengenal jenazah itu," tandasnya.

Tak lama setelah ditemukan, polisi akhirnya bisa mendeteksi identitas ibu dan bayi yang mayatnya ditemukan di Pepelegi. 

Kanitreskrim Polsek Waru, Iptu Untoro, mengatakan jenasah yang ditemukan tersebut merupakan warga Kediri.

"Korban atas nama Ririn dan berusia 34 tahun. Diketahui korban merupakan warga Dusun Tanjung Anom, Desa Tegowangi, Plemahan, Kabupaten Kediri. Sedangkan untuk bayinya berkelamin laki laki dan diperkirakan masih berumur empat hari," kata Untoro kepada TribunJatim.com (grup surya.co.id), Jumat (20/9/2019).

Untoro menjelaskan di tubuh korban tidak ditemukan sama sekali tanda tanda penganiayaan. Diduga, korban meninggal saat melahirkan.

"Bisa saja kehabisan darah ketika melahirkan anaknya," tambahnya.

Untoro juga belum mengetahui apakah korban sendiri mengalami gangguan jiwa atau tidak.

"Sudah kami hubungi pihak keluarga korban. Rencananya akan datang ke rumah sakit mengambil jenazah korban untuk dimakamkan," tandasnya.

Baca: Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Letusan Setinggi 800 Meter, Warga Beraktivitas Seperti Biasa

Jenazah Ririn bersama batinya akhirnya dibawa pulang keluarganya dari RS Bhayangkara Polda Jatim, Jumat (20/9/2019) malam. 

Sumber: Surya Online
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved