Berita Banjarmasin

Pemprov Kalsel dan PT Arutmin Maksimalkan Konsep Good Mining Practices dalam Industri Batu Bara

Industri pertambangan khususnya pertambangan batubara tak dipungkiri sering diasosiasikan dengan hal negatif khususnya bagi masyarakat awam.

Penulis: Achmad Maudhody | Editor: Didik Triomarsidi
Banjarmasinpost.co.id/achmad maudhody
Suasana Workshop Good Mining Practice PT Arutmin Indonesia bersama Media Kalsel. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Industri pertambangan khususnya pertambangan batubara tak dipungkiri sering diasosiasikan dengan hal negatif khususnya bagi masyarakat awam.

Dimana pertambangan batubara sering di Pandang sebagai kegiatan pengerukan perut bumi demi mencari keuntungan dan meninggalkan berbagai kerusakan alam dan dampak negatif bagi masyarakat disekitarnya.

Namun menurut Kabid Minerba Dinas ESDM Provinsi Kalsel, Gunawan Harjito, hal tersebut tak sepenuhnya benar.

Walaupun tak pungkiri masih ada dampak dari praktek pertambangan yang asal-asalan yang merugikan, namun menurutnya pihaknya bersama pelaku industri pertambangan batu bara terus berupaya tanggalkan preseden buruk industri pertambangan batu bara dengan langkah nyata.

Yaitu melalui penerapan konsep Good Mining Practices.

Baca: BREAKING NEWS - Kejar Karhutla, BPK Nurul Islam Terbalik Setelah Terserempet Sepeda Motor

Baca: Kabut Asap Pekat Terjadi Lagi di Kota Barabai HST, Sekolah Dipulangkan Lebih Awal

Baca: Rekap Hasil Korea Open 2019 Hari Ini Rabu (25/9) Marcus/Kevin Cs Raih Kemenangan 100 Persen

Dimana segala kegiatan pertambangan mulai dari pengkajian dan perencanaan, eksplorasi hingga akhirnya penjualan hasil tambang dilakukan dengan memperhatikan rambu-rambu yang telah ditetapkan agar dapat menekan dampak negatif sekaligus maksimalkan dampak positif dari kegiatan pertambangan.

Poin utama yang menjadi indikator Good Mining Practices meliputi Kepedulian Lingkungan, Peduli K3 dan KO, Nilai Tambah Pengembangan Wilayah dan Masyarakat serta Penerapan Konsep Konservasi.

"Kalau perusahaan tambang praktekkan good mining practices, semua akan diuntungkan, yang jelas perusahaannya, masyarakat dan Pemerintah juga. Sebaliknya kalau tidak dilaksanakan semuanya bisa kena dampak negatif," kata Gunawan.

Hal ini disampaikannya saat hadiri Workshop Penerapan Good Mining Practice yang digelar PT Arutmin Indonesia yang juga libatkan para awak media di Kalsel.

Workshop dihadiri General Manager Operation PT Arutmin Indonesia, Sudirman Widi, Ketua PWI Kalsel, Zainal Helmi Manajer Tambang dan Kepala Teknik Tambang Arutmin Asam-Asam, A Juaeni dan para awak media.

Dijelaskan A Juaeni, sudah ada segudang bukti nyata komitmen PT Arutmin Indonesia untuk melaksanakan Good Mining Practices di seluruh lokasi pertambangan PT Arutmin Indonesia.

Diantaranya pada indikator kepedulian lingkungan, yang dimulai dari penyusunan rencana eksplorasi yang komperhensif yang tentunya juga memuat penyusunan dokumen-dokumen tindaklanjut pasca tambang termasuk program reklamasi dan revegetasi lahan bekas tambang.

Pada aspek K3 dan KO, PT Arutmin memaksimalkan pemanfaatan teknologi terkini untuk maksimalkan aspek keselamatan termasuk pengurangan aktivitas personel dan digantikan dengan peran teknologi, contohnya penggunaan conveyor belt.

Penggunaan conveyor belt memangkas secara signifikan intensitas pengangkutan hasil tambang menggunakan cara manual yang andalkan armada truk pengangkutan setiap harinya yang otomatis mengurangi potensi kecelakaan.

Pada aspek nilai tambah, PT Arutmin menjadi salah satu dari segelintir perusahaan pertambangan batubara yang memiliki fasilitas pencucian batubara yang berfungsi kurangi kontaminasi batubara dari kotoran sehingga tingkatkan nilai ekonomis batubara yang dijual.

Sedangkan pada aspek konservasi, PT Arutmin Indonesia juga fokus pada pembekalan dan peningkatan kapasitas SDM baik bagi karyawan tambang maupun masyarakat sekitar.

Hal ini didasari keniscayaan bahwa industri pertambangan tak bisa selamanya dijadikan tumpuan hidup bagi ratusan bahkan ribuan orang yang gantungkan hidup pada usaha pertambangan PT Arutmin Indonesia.

Selain itu, pada aspek sosial, berbagai program sudah dan terus dilaksanakan baik bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, budaya dan yang lainnya.

Diantaranya yaitu pengembangan dan fasilitasi industri sereh wangi, peternakan dan kerajinan, kegiatan rutin operasi katarak gratis dan banyak lagi.

"Kami sadar good mining practices itu merupakan proses yang terus menerus dan dilakukan sejak proses awal hingga akhir," kata A Juaeni.

Ditambahkan General Manager Operation PT Arutmin Indonesia, Sudirman Widi, pihaknya menyadari peran media sangat penting agar masyarakat bisa mendapatkan informasi dan berita yang benar dan berimbang termasuk informasi dan isu-isu seputar industri pertambangan.

"Apalagi industri pertambangan juga belakangan sangat tersudut dengan isu-isu dan pemberitaan hoax yang memanaskan situasi," kata Widi.

Sedangkan menurut Ketua PWI Kalsel, istilah bad news is a good news memang sulit untuk ditinggalkan dalam industri media sehingga tak jarang para awak media memang lebih bersemangat mengejar berita terkait berbagai kasus yang mewarnai industri pertambangan.

Namun menurutnya, di luar konsep tersebut, media memang agak kesulitan untuk masuk dan menggali sisi positif lain dari industri pertambangan.

Pasalnya memang persoalan akses baik dari aspek akses informasi maupun akses secara fisik untuk menggali sisi lain industri pertambangan cukup ketat dan terbatas.

Karena itu Ia menyarankan perusahaan-perusahaan pertambangan termasuk PT Arutmin Indonesia untuk lebih proaktif untuk membantu awak media mendapatkan akses tersebut agar hilangkan kesan tertutup yang sering diasosiasikan dengan hal kurang baik.

"Bisa sebenarnya digali banyak hal positif termasuk peran perusahaan pertambangan bagi masyarakat diolah dalam bentuk berita feature yang menyentuh sehingga merubah anggapan tersebut," kata Helmi. (Banjarmasinpost.co.id/Achmad Maudhody)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved