Berita Kabupaten Banjar

Hiu Masuk Sungai Barito Tertangkap Jaring jadi Ikan Kering Begini Penjelasan Ahli

Kejadian tak biasa terjadi di Sungai Barito, tepatnya di kawasan Kelurahan Ulu Benteng Kecamatan Marabahan.

Penulis: Nia Kurniawan | Editor: Eka Dinayanti
istimewa
anak hiu tangkapan 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Kejadian tak biasa terjadi di Sungai Barito, tepatnya di kawasan Kelurahan Ulu Benteng Kecamatan Marabahan.

Seekor hiu terjaring jaring milik warga.

Kabar ini juga jadi pembicaraan warga di Aluh-aluh, Kabupaten Banjar.

"Di kami belum ada terdengar hiu tertangkap belum ada kejadian juga," ucap Suriansyah yang tinggal di Desa Sungai Musang, Minggu (29/9).

Terjadi Sabtu (28/9) warga setempat bernama Zahidi Kelurahan Ulu Benteng, Kecamatan Marabahan, tanpa sengaja jaringnya menjerat hiu berbobot empat kilogram dengan panjang sekitar satu meter pada pukul 05.00 Wita, hiu dalam keadaan sudah mati.

Baca: Bunuh Anak Kandung Penyuka Sesama Jenis, Ibu di Indramayu Sewa 5 Pembunuh Bayaran

Baca: Biarkan Nu Riasa Bayi Berumur 3 Bulan Tewas Tenggelam Dalam Bak Mandi, Ibu Kandung Jadi Tersangka

Baca: Viral Video Anak STM Permalukan Fahri Hamzah & Fadli Zon, Kritik Korupsi DPR & Tidur Pas Rapat

Baca: Tak Punya Uang buat Beli Beras, Mbah Sadinah Terpaksa Jual Tiga Sendok, Begini Kesehariannya

Yang membuat khawatir warga karena hiu itu anakan ditakutkan ada hiu induknya yang berkeliaran di perairan dekat permukiman warga.

"Bisa besar lagi itu induknya, karena itu kan hiu anakan. Hati-hati banget kalau mandi di batang," kata warga Zahra.

Hiu tersangkut di jaring atau ringgi yang dipasang sekitar 300 meter dari ujung kampung.

Karena sudah mati hiu dijadikan ikan kering.

Zahidi sempat mengira tangkapannya itu ikan patin.

Kehadiran hiu maupun ikan laut lain di Sungai Barito dapat dimaklumi, mengingat kemarau yang cukup panjang.

"Kami juga coba melakukan pengecekan," ucap Kepala BKSDA Provinsi Kalsel, Mahrus Aryadi ketika dikonfirmasi reporter banjarmasinpost.co.id.

Kondisi itu membuat intrusi air Laut Jawa bisa menjangkau puluhan kilometer ke hilir.

Diperkirakan hiu tersebut tersesat dan tak sengaja mengikuti arus Sungai Barito yang asin.

Warga di bantaran Sungai Barito diminta tidak perlu khawatir dengan kehadiran hiu yang lebih besar, sekalipun kemarau masih mungkin berlangsung hingga akhir Oktober 2019.

Koordinator Wilker Banjarmasin - Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak Andrian Saputra, S.St.Pi ketika dikonfirmasi mengatakan Hiu tidak seganas yang di film-film.

Tidak selalu berani menyerang manusia tanpa alasan (misal seperti buaya yang jauh lebih agresif), jadi tidak perlu jadi suatu kekhawatiran besar.

"Diduga karena intrusi air laut sehingga hiu tidak sengaja terbawa masuk ke alur sungai dimana masih ada pengaruh air laut/payau Untuk jenis hiu, dari genus Carcharhinidae, spesies tepatnya perlu identifikasi lebih mendetail (ciri sirip, garis air pada badan/waterline, perbandingan ukuran sirip punggung 1 & 2, bentuk dan jumlah gigi, dll) hal ini dikarenakan banyak jenis hiu yang memiliki kemiripan secara visual. Tidak perlu khawatir berlebihan terkait adanya hiu ini, dikarenakan tidak semua hiu bersifat ganas/agresif dan menyerang manusia tanpa alasan," katanya.

(banjarmasinpost.co.id/niakurniawan)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved