Berita Banjarmasin

Protes Revisi UU KPK, Aliansi Mahasiswa Kalsel Tak Gelar Demo yang Bikin Rusuh, Tapi Lewat Aksi Beda

Tak melulu turun ke jalan dan teriakkan orasi, mahasiswa di Kalimantan Selatan (Kalsel) juga miliki cara kreatif sampaikan aspirasinya dengan membalut

Penulis: Achmad Maudhody | Editor: Didik Triomarsidi
Banjarmasinpost.co.id/achmad maudhody
Kegiatan Panggung Ekspresi oleh Aliansi Mahasiswa Kalsel Suarakan Aspirasi Melalui Seni. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Tak melulu turun ke jalan dan teriakkan orasi, mahasiswa di Kalimantan Selatan (Kalsel) juga miliki cara kreatif sampaikan aspirasinya dengan membalutnya dengan seni.

Seperti yang dilakukan para mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Banua (AMB) Kalsel di Menara Pandang di Kawasan Siring Piere Tendean Banjarmasin, Minggu (29/9/2019).

Lantunan lagu Indonesia Raya dan Gugur Bunga membuka kegiatan yang bertajuk Panggung Ekspresi ini.

Menggunakan pakaian serba hitam, puluhan mahasiswa secara bergantian bacakan puisi baik yang dikarang sendiri maupun puisi karangan penyair ternama.

Masih merupakan bentuk penyampaian aspirasi, secara umum tema puisi yang dibacakan berisikan protes dan sindiran kepada Pemerintah khususnya lembaga Legislatif tertinggi di Indonesia.

Masih sama seperti aspirasi yang disampaikan mayoritas mahasiswa lainnya di Indonesia, dalam aksi ini juga secara tersirat menyuarakan protes terkait proses pembahasan beberapa RUU di DPR RI termasuk revisi UU KPK yang disahkan.

"KPK, dulu dia tanduk banteng penghacur korupsi, dia taring singa yang menggigit para koruptor," kata salah seorang peserta aksi dari atas panggung.

Selain itu, panggung juga diisi aksi teatrikal para mahasiswa yang juga bertema kritis terhadap para Anggota DPR RI.

Dijelaskan Panitia Panggung Ekspresi, Sharon, kegiatan sengaja dirancang dengan konsep spontan, dimana panitia menyediakan panggung, sedangkan siapapun peserta boleh mengisi untuk sampaikan aspirasinya melalui bentuk seni.

Kegiatan menurutnya diselenggarakan sebagai alternatif bentuk penyampaian aspirasi secara damai tanpa ada ketegangan.

"Dengan Panggung Kreasi ini aspirasi disampaikan dengan tidak mentakiti siapapun, damai tidak ada aksi ketegangan," kata Sharon.

Pihaknya berharap bisa menginspirasi mahasiswa lainnya maupun masyarakat umum agar menghindari aksi yang anarkis dan provokatif. (Banjarmasinpost.co.id/Achmad Maudhody)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved