Selebrita
Kenali Twin to Twin Transfusion Syndrome (TTTS) yang Bikin Bayi Irish Bella & Ammar Zoni Meninggal
Kenali berbagai hal terkait Twin to Twin Transfusion Syndrome (TTTS) yang membuat bayi kembar Irish Bella dan Ammar Zoni meninggal dunia.
Twin to twin transfusion syndrome membuat jalur pembuluh darah di dalam plasenta tidak terbagi secara merata dan terjadi ketidakseimbangan dalam pertukaran darah antara janin yang satu dengan janin yang lain.
Kondisi ini membuat salah satu janin mengalami kekurangan gizi dan kegagalan organ.
Sementara janin yang menerima terlalu banyak darah membuat kerja jantungnya berlebihan dan meningkatkan komplikasi penyakit jantung.
Penyebab Twin to Twin Transfusion Syndrome
Penyebab pasti TTTS adalah belum diketahui secara pasti.
Namun, kelainan selama pembelahan sel telur ibu setelah dibuahi menyebabkan kelainan plasenta yang akhirnya dapat menyebabkan twin to twin transfusion syndrome.
Perkembangan normal kembar identik (monozigot) dimulai dengan pembuahan sel telur ibu (ovum) oleh sperma ayah.
Dalam tiga hari pertama setelah pembuahan, sel telur yang dibuahi (zigot) membelah dua menjadi embrio yang sama persis.
Kedua embrio ini dipelihara oleh plasenta yang terpisah (dikorionik) selama kehamilan, yang akhirnya berkembang menjadi dua individu (kembar monozigot) yang memiliki susunan genetika yang hampir identik.
Beberapa faktor yang mungkin memainkan peran terjadinya TTTS adalah:
- Sejauh mana plasenta dapat dibagi secara tidak merata oleh janin kembar.
- Jenis dan jumlah pembuluh darah penghubung (anastomoses) dalam plasenta.
- Perubahan tekanan di dalam rahim ibu (seperti terjadi dengan polyhydramnios atau kontraksi rahim selama persalinan).
Baca: Tak Malu Verrell Bramasta dan Febby Rastanty Mesra di Depan Umum, Perlakuan Mantan Natasha Disorot
Baca: Jodoh Lain Nia Ramadhani Selain Ardi Bakrie Disebut Sosok ini, Sahabat Jessica Iskandar Protes
Baca: Jawab Tudingan Cita Citata Diteriaki Gila, Yusuf Oeblet Sebut Malu Soal Teman Ayu Ting Ting
Diagnosis Twin to Twin Transfusion Syndrome
Seorang dokter mungkin mencurigai twin to twin transfusion syndrome berdasarkan hasil USG prenatal rutin. Dokter dapat mengonfirmasi diagnosis dengan melakukan pengujian yang lebih rinci untuk mengukur volume cairan ketuban, pengisian kandung kemih dan aliran darah pada kedua janin.
Ketika ada peningkatan cepat volume cairan ketuban, rongga rahim juga mengembang dengan kecepatan yang lebih cepat, di mana kondisi ini menempatkan ibu dalam risiko persalinan prematur dan pemendekan serviks.
Karena alasan inilah, panjang serviks dan aktivitas uterus sangat penting pada semua wanita yang diduga menderita TTTS.