Piala AFF 2020
Orang yang Tak Suka Simon McMenemy Jadi Pelatih Timnas Mulai Bersuara, ''Lokal Banyak yang Bagus!''
Di penghujung 2018, PSSI memutuskan untuk mengontrak Simon McMenemy sebagai pelatih timnas Indonesia.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Di penghujung 2018, PSSI memutuskan untuk mengontrak Simon McMenemy sebagai pelatih timnas Indonesia.
Simon McMenemy mendapatkan durasi kontrak selama dua tahun sampai Piala AFF 2020.
Salah satu target PSSI kepada Simon McMenemy harus mampu membawa timnas Indonesia meraih gelar juara Piala AFF 2020.
Baca: LIVE RCTI! Timnas U-23 Indonesia vs Yordania CFA Internasional Football 2019 Jam 14.00 WIB
Proses pemilihan Simon McMenemy untuk menjadi pelatih timnas Indonesia juga cukup panjang dan ada perdebatan di dalam para anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI.
Salah satu anggota Exco PSSI, Refrizal, mengatakan pada saat rapat itu tak hanya berbicara tentang calon pelatih timnas Indonesia.
Baca: Indonesia Punya Kans Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2021, Satu-satunya di Asia yang Daftarkan Diri
Baca: Steven Gerrard Berkeinginan Melatih Liverpool, Juergen Klopp Malah Berkomentar Ini
Baca: Begini Penyesalan Striker Belanda karena Pernah Tolak Pinangan Liverpool
Akan tetapi juga proses pemilihan pelatih timnas U-16, U-19, dan U-23 Indonesia.
Munculnya lah tiga nama calon pelatih timnas Indonesia, termasuk Simon McMenemy.
Namun, Refrizal tidak mau menyebutkan siapa saja kandidat calon pelatih tim Merah Putih di level senior.
"Kami sudah menentukan Bima Sakti untuk menjadi pelatih timnas U-16, lalu Fakhri Husaini di U-19, dan Indra Sjafri bersama timnas U-23," kata Refrizal saat dihubungi BolaSport.com, Sabtu (12/10/2019).
"Lalu tinggal pelatih timnas senior saja. Ada tiga nama yang masuk, salah satunya Simon McMenemy," ucap Refrizal menambahkan.
Refrizal melanjutkan, kedua nama pesaing Simon McMenemy merupakan pelatih lokal. Penentuan Simon McMenemy juga dilihat secara langsung oleh Plt Ketua Umum PSSI, Joko Driyono.
Simon McMenemy masuk kandidat sebagai pelatih timnas Indonesia karena berhasil membawa Bhayangkara FC juara Liga 1 2017.
Refrizal sempat menolak kehadiran Simon McMenemy, tetapi suaranya kalah dari para anggota Exco PSSI lainnya.
"Dari tiga nama itu, Simon McMenemy yang mendapatkan ranking tertinggi. Salah satu poinnya itu ya membawa Bhayangkara FC juara," kata Refrizal.
"Saya menjadi salah satu orang yang vokal dan tidak setuju kenapa harus Simon McMenemy, padahal pelatih lokal kita bagus. Tapi apa boleh buat, saya kalah suara," tutup Refrizal.