Berita Tapin
Masih Muda, Tasurun Nazirin Sudah Jadi Empu, Dikenal Ahli Bikin Benda Pusaka
Tasurun Nazirin masih muda baru berusia 32 tahun. Namun, dia sudah dikenal memiliki kemampuan membuat benda pusaka atau seorang empu.
Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Usaha membuat benda pusaka jenis senjata tajam masih menjanjikan kesejahteraan bagi Tasurun Nazirin (32).
Tempat kerja warga Desa Mandurian Hilir, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalsel tak pernah sepi.
Ada saja yang datang berkunjung, melihat aktivitasnya, berdiskusi soal benda pusaka senjata tajam dan cerita sejarah pusaka senjata tajam
Rata-rata yang berkunjung di tempat kerja Tasurun Nazirin adalah kolektor benda pusaka ataupun pembuat jasa membikin kupang (sarung,red) atau pembuat gagang senjata tajam.
Baca: Melalui Dongeng Kemanusiaan Tanamkan Jiwa Dermawan Sejak Dini
Baca: Kelakuan Nikita Mirzani Dibongkar Asty Ananta di Depan Hotman Paris, Tangis Sahabat Vicky Nitinegoro
Baca: SEDANG BERLANGSUNG! Link Live Streaming Barito Putera vs Badak Lampung FC, Ini Susunan Pemain
Baca: Jaringan Sabu Diungkap, 3 Pelaku Peredaran Sabu di Amuntai Selatan Diamankan di Dua Lokasi Berbeda
"Saya mengetahui ciri khas pisau pusaka khas Rantau, khas Kandangan dan khas Barabai dan nama-nama keris itu karena belajar," katanya kepada reporter Banjarmasinpost.co.id, Kamis (17/10/2019).
Tasurun Nazirin terbilang lihai membuat senjata tajam jenis pisau dan keris. Makanya daftar tunggu besi yang bakal ditempanya antri dalam kotak plastik bekas permen.
"Ini besi pesanan. Belum ditempa karena antri. Sehari saya bekerja tidak manaruh target. Seberapa sehat dan kuat badan saja bekerja menempa itulah hasilnya didapat. Sehari dua hingga tiga pisau saja," katanya.
Pengalaman selama dua tahun berguru dengan seorang pandai besi, membuatnya Tasurun Nazirin terkenal sebagai Empu muda Mandurian Hilir, Tapin Tengah.
Sebelum menekuni usaha pandai besi, Tasurun Nazirin bertanya dan konsultasi dengan ulama. Jawaban Ulama itu yang membuatkan yakin.
"Kalau keturunan pandai besi menekuni usaha pandai besi sudah biasa. Tapi kalau bukan keturunan pandai besi mampu menekuni usaha pandai besi, itu namanya luar biasa," ceritanya kepada reporter Banjarmasinpost.co.id.
Tasurun Nazirin mengaku berguru dengan Empu Amin, seorang pandai besi di Kota Banjarmasin yang bergelar Empu Berambut Perak.
Motivasi dan semangat dari Empu Amin semakin meyakinkan Tasurun Nazirin getol menekuni usaha pandai besi.
"Saya dijanjikan empu Amin mendapatkan beasiswa belajar menempa benda pusaka di Jogyakarta.
Saya berdoa semoga rencana dan niat mengenalkan saja dengan kerabat Kesultanan Banjar itu terkabul. Empu Amin adalah empu Kesultanan Banjar karena saya akan dijadikan kaderisasi empu Amin," kisahnya.
Melihat aktivitas pandai besi di Desa Mandurian Hilir, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) waktu dua jam, cuaca gerimis hujan mendera terasa sebentar.
Desa Mandurian Hilir berada di wilayah Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Diantara profesi warganya yang mayoritas bertani ada juga yang menjadi pandai besi.
Tasurun Nazirin (32) adalah seorang pemuda di Desa Mandurian Hilir yang menekuni usaha pandai besi. Sudah tak terhitung besi dijadikan pisau dan keris.
Pisau dan keris hasil tempaan Tasurun Nazirin khusus benda pusaka atau benda untuk koleksi pribadi.
Tak heran, setiap hari, tempatnya bekerja selalu dipenuhi rekannya sebaya sesama pemuda. Mereka hobi mengoleksi senjata tajam sebagai pusaka.
"Setiap hari tempat ini selalu ramai. Saya santai saja bekerja tidak mematok target sehari harus selesai beberapa bilah pisau," ujar Tasurun Nazirin.

Tak sedikit pelanggan yang datang meminta besi mereka ditempa menjadi senjata tajam jenis pisau atau keris.
Tasurun Nazirin, mengaku jika pemesan senjata tajam jenis pisau atau keris dari luar dari Kabupaten Tapin, besi itu satu hari selesai dikerjakannya.
Pertimbangan itu karena pemesan tinggalnya jauh dari Kabupaten Tapin, misalnya dari Pengaron, Barabai atau Kandangan.
"Kalau di Rantau dan sekitar sini, karena dekat saja, saya bilang, selesainya tidak cepat satu hari," katanya.
Kakak Tasurun Nazirin, bangga punya adik mampu menempa besi menjadi berbagai senjata pusaka yang dikoleksi banyak orang.
Baca: Postingan Ibu Ayu Ting Ting, Umi Kalsum Jadi Sorotan Saat Jadikan Mantan Enji Pencari Uang
Baca: Ayo ke Summer Hotel Banjarmasin, Nikmati Promo Barbeque Hanya Rp 8.000-an
Baca: BERLANGSUNG! Link Live Streaming Persib vs Persebaya Liga 1 2019 Vidio.com Siaran Langsung Indosiar
Ia mengaku bukan keturunan pandai besi, ayah dan ibunya adalah petani di Desa Mandurian Hilir, cuma nenek dan kakeknya menyukai benda pusaka.
"Kakek dan nenek saya penyuka benda pusaka. Mungkin doa nenek itu adik saya menekuni usaha pandai besi," ujar Ahmad Fadillah (34) kakak Tasurun Nazirin.
Ahmad Fadillah selepas bekerja sebagai buruh petik buah kelapa sawit juga kumpul di tempat kerja Tasurun Nazirin, sekedar membantu membersihkan pisau agar mengkilap dan kinclong. (banjarmasinpost.co.id/ mukhtar wahid)