Aksi Cepat Tanggap
Melalui Dongeng Kemanusiaan Tanamkan Jiwa Dermawan Sejak Dini
Dengan dongeng kemanusiaan diharapkan bisa membangun rasa empati anak-anak, menggugah sekaligus praktek
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU – “Halo teman-teman, perkenalkan namaku Damai,” sapa Damai, si boneka tangan milik Kak Oni itu dihadapan 277 siswa siswi SDIT Nurul Fikri Banjarbaru pada Jumat (11/10/2019) lalu.
Sapaan itu disambut riuh. Anak-anak terlihat antusias mendengarkan kisah yang
disampaikan oleh Kak Oni.
Melalui Damai, Kak Oni bertutur tentang pentingnya peduli kepada sesama. “Kalau ada teman yang kesusahan maka kita harus membantunya yaa,” seru Kak Oni.
Kak Oni adalah salah seorang relawan dari Masyarakat Relawan Indonesia (MRI). Bersama
ACT Kalsel, Kak Oni beraksi melalui dongeng kemanusiaan.
“Dengan dongeng kemanusiaan diharapkan bisa membangun rasa empati anak-anak, menggugah sekaligus praktek,” terang Mahasiswi Fakultas Ekonomi ULM itu.
Kegiatan ini sangat didukung oleh Astri Hidayah selaku Kepala SDIT Nurul Fikri. Beliau
menjelaskan bahwa penanaman karakter untuk menjadi seorang dermawan harus dimulai dari
usia dini.
“Karena dengan kegiatan ini para siswa belajar mengaplikasikan apa yang setiap hari
mereka lafalkan saat baris-berbaris, yaitu ‘menyayangi sesama manusia’,“ jelas Astri. Astri juga
menilai kegiatan ini sangat positif, terutama untuk mengasah rasa kepedulian kepada sesama.
“Kita hidup tidak sendirian. Maka perlu saling membantu, terutama kepada yang lemah,”
imbuhnya.
Keseruan makin terasa karena anak-anak SDIT Nurul Fikri juga mendapatkan masker gratis dari
Alifindo Mitra Bersama (AMB) dan susu kotak dari Frisian Flag Indonesia (FFI).
“Terima kasih dermawan!” teriak anak-anak SDIT Nurul Fikri di akhir kegiatan.

Penanggungjawab program Arda Kemal Pramayudha dari ACT Kalsel menuturkan sejak
Agustus lalu sudah ada delapan sekolah yang dikunjungi dongeng kemanusiaan ACT.
“Isu yang diangkat adalah tentang orang-orang yang terkena musibah bencana alam atau konflik. Misalnya saja seperti kebakaran di Alalak Selatan, konflik di Wamena, hingga pengungsi Palestina,”
jelasnya.
“Kami siap berkolaborasi dengan sekolah-sekolah di Kalimantan Selatan untuk membangun
karakter dermawan melalui dongeng kemanusiaan,” pungkasnya. (aol)