Serambi Ummah
Hukum Sholat Sunnah Rebo Wekasan Arba Mustakmir atau Sholat Tolak Bala Menurut Abdul Somad
Hukum Sholat Sunnah Rebo Wekasan Arba Mustakmir atau Sholat Tolak Bala Menurut Abdul Somad
Penulis: Noor Masrida | Editor: Restudia
BANJARMASINPOST.CO.ID - Hukum melaksanakan sholat sunnah Rebo Wekasan Arba Mustakmir atau biasa disebut Sholat Tolak Bala pada Rabu akhir bulan Safar, esok, Rabu (23/10/2019) menurut Ustadz Abdul Somad.
Esok bertepatan dengan Rebo Wekasan atau Arba Mustakmir, hari Rabu terakhir di bulan Safar. Sebagian umat muslim mengisinya dengan melaksanakan sholat sunnah tolak bala.
Akhir bulan Safar ini sejumlah orang meyakini bahwa Allah banyak menurunkan bencana. Sholat sunnah Rebo Wekasan atau Arba Mustakmir dijadikan penolak bala.
Dalam kepercayaan sebagian umat muslim, Allah akan menurunkan ribuan musibah seperti bencana, penyakit, dan sebagainya tiap hari Rabu terakhir bulan Safar.
Baca: Niat Sholat Sunnah Rebo Wekasan Arba Mustakmir atau Sholat Tolak Bala Rabu Terakhir Bulan Safar
Baca: Rencana Pernikahan Ayu Ting Ting Diulik Ruben Onsu Ivan Gunawan dan Wendi Cagur, Tahun Depan?
Baca: Balas Tudingan Zaskia Sungkar & Irwansyah, Medina Zein Beberkan Masalah Tas KW Kata Sahabat Laudya
Baca: Peringatan Ibu Maia Estianty untuk Al Ghazali Putra Sulung Ahmad Dhani, Ingatkan Peran Irwan Mussry.
Baca: Blak-blakan Nia Daniaty Tinggalkan Farhat Abbas & ART, Berani Dukung Nikita Mirzani dan Hotman Paris
Oleh sebab itu, di hari Arba Mustakmir ini kita dianjurkan untuk berdoa kepada Allah agar dihindarkan dari segala petaka.
Ada juga sebagian umat Islam di Indonesia di hari Arba Musta’mir itu melakukan ziarah kubur dan salat sunah dua rakaat.
Tradisi Arba Mustakmir biasanya dilakukan di Kalimantan Selatan.
Dipublikasikan di YouTube oleh Nasehat Islam pada 2 Juni 2018, Ustadz Abdul Somad membahas tentang tradisi umat Islam Indonesia di hari Arba Mustakmir ini.
Apakah dibolehkan atau tidak dalam Islam dan bagaimana hukumnya?
“Ziarah kubur di hari Rabu terakhir bulan Safar, boleh tidak? Ziarah kuburnya boleh, bagus saja itu. Lalu berdoa memohon kepada Allah agar kita dihindarkan dari segala musibah, ini juga boleh,” jelas Ustadz Abdul Somad.
Sementara terkait keyakinan Allah menurunkan ribuan musibah di hari Rabu terakhir Safar atau Arba Musta’mir, menurutnya itu tak ada haditsnya.
“Itu menurut para ulama tasawuf, mereka dapat itu dari ilham bukan dari hadits Nabi Muhammad. Tapi, kalau mau berdoa meminta dihindarkan dari musibah, silakan saja. mau berdoa sambil bertawasul kepada wali-wali Allah juga boleh,” katanya.
Bertawasul adalah memakai atau menyebutkan nama para wali itu saat berdoa dengan harapan Allah akan mengabulkan doa kita berkat kemuliaan para wali Allah tersebut.
“Misalnya bertawasul dengan Wali Songo. Saat berdoa bilangnya begini: Ya Allah, berkat kemuliaan para wali-Mu ini, aku memohon kepada-Mu, dan seterusnya. Kalau ini boleh,” pungkasnya.
Berikut video ceramah UAS tentang Rebo Wekasan atau Arba Mustakmir:
Niat Sholat Arba Mustakmir atau Rebo Wekasan
Niat sholat sunnah Rebo Wekasan atau Arba Mustakmir, biasa dikenal sholat tolak bala di Rabu terakhir bulan Safar, Rabu (23/10/2019).
Sholat sunnah Rebo Wekasan atau Arba Mustakmir dilaksanakan setelah terbitnya matahari. Namun ada pula yang melaksanakannya setelah waktu sholat Magrib.
Meski Rasulullah SAW tak pernah mencontohkannya sholat sunnah Rebo Wekasan atau Arba Mustakmir, amalan ini disebut sebagai tolak bala untuk diri sendiri dan keluarga.
Pelaksanaan sholat sunnah Rebo Wekasan atau Arba Mustakmir biasa disebut Lidaf’il Bala tercantum dalam kitab al-Jawahir al-Khomsi halaman 51-52 dilaksanakan pada pagi hari Rabu terakhir bulan Safar, sebanyak 4 rakaat 2 kali salam.
Niatnya :
اُصَلِّي سُنَّةً لِدَفْعِ الْبَلاَءِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
"Saya sholat sunnah untuk tolak bala dua rakaat karna allah".
Setiap rakaat ba’da fatihah membaca :
- Surat al-Kaustar 17 kali,
- Surat al-Ikhlash 5 kali,
- Surat al-Falaq dan an-Nas masing-masing 1 kali
Sebelum melaksanakan sholat membaca istighfar :
اَسْتَغْفِرُالله الْعَظِيمْ اَلَّّذِيْ لَاإِلَهَ إلاَّ هُوَالْحَىُّ الْقَيُّومُ وَاَتُوبُ إِلَيْهِ تَوْبَةَ عَبْدٍ ظَالِمٍ لآيَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًّا ولآنَفْعًاوَلآمَوْتًا ولآحَيَاتًا وَلآنُشُورًا
Saya memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung. Saya mengakui bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Tuhan yang hidup terus dan berdiri dengan sendiri-Nya. Saya mohon taubat selaku seorang hamba yang banyak berbuat dosa, yang tidak mempunyai daya upaya apa-apa untuk berbuat mudharat atau manfaat untuk mati atau hidup maupun bangkit nanti.
Do’a setelah shalat lidaf’il Bala (sunnah Rebo Wekasan atau Arba Mustakmir):
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمْ يَاشَدِيْدُالْقُوَّى وَيَاشَدِيْدَالْمِحَالِ اّللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوذُبِكَ بِكَلِمَتِكَ التَّّآمَّاتِ كُلِّهَا مِنَ الرِّيحِ الْاَحْمَرِ وَمِنَ
الدَّاءِ الْاَكْبَرِ فِي النَّفْسِ وَالدَّمِّ وَاللَّحْمِ وَالْعُظْمِ وَالْْجُلُوْدِ وَالْعُرُوقِ سُبْحَانَكَ إِذَاقَضَيْتَ اَمْرًا أَنْتَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونَ , اَللهُ اَكْبَرْ
اَللهُ اَكْبَرْ اَللهُ اَكْبَرْ برحمتك يآارحم الرّا حمين
Artinya : “Ya Alloh, aku berlindung kepada-Mu dengan kalimat-Mu yang sempurna dari angin merah dan penyakit yang besar di jiwa, daging, tulang dan urat. Maha Suci Engkau apabila memutuskan sesuatu hanyalah berkata kepadanya, “Jadilah” maka “jadilah ia”.
(banjarmasinpost.co.id/yayu fathilal-noor masrida)