Kriminal Regional
Ide Membunuh Aprianita Terungkap Dari Paman Pelaku yang Ternyata Tukang Gali Kubur, Aci Masih Buron
Ide pembunuhan keji terhadap Aprianita, seorang PNS Kementerian PU ternyata datang dari paman pelaku bernama Aci yang berprofesi tukang gali kubur.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Perkenalan Aprianita (50) dengan Yudi Tama Rianto (50) lima tahun silam saat mereka sama-sama bekerja di Kementerian PU Balai Besar Jalan dan Jembatan wilayah I Satker Metropolis Palembang tak disangka bakal berakhir tragis.
Yudi yang berstatus pegawai honorer tega menghabisi Aprianita yang berstatus PNS.
Pembunuhan sadis yang diotaki Yudi bermula ketika, tepatnya pada 26 Agustus 2019, Yudi menawarkan mobil jenis Toyota Kijang Innova keluaran tahun 2016 pada Aprianita.
Perempuan itu pun menyetujui membeli mobil tersebut. Ia kemudian mentransfer uang sebesar Rp 145 juta kepada Yudi untuk membeli mobil tersebut.
Namun, ternyata janji tinggal janji. Mobil Kijang Innova yang dijanjikan tidak kunjung datang.
Baca: Head to Head, Prediksi & Live Streaming TV Online Bali United vs Barito Putera Liga 1 2019 di Vidio
Baca: Inikah Pria Jepang Calon Luna Maya yang Disebut Raffi Ahmad, Mirip Reino Barack Suami Syahrini?
Baca: Tepergok! Bebby Fey & Atta Halilintar Satu Ruangan, Ngaku Lakukan Ini pada Teman Verrell Bramasta
Baca: Putri Amelia Ternyata Tengah Tapaki Karir Jadi Staf DPR RI, Kasusnya Bikin Ibunda Menangis
Aprianita pun mendesak Yudi mengembalikan uang yang telah ditransfer.
Kala itu, Yudi hanya mengembalikan uang Aprianita sebesar Rp 50 juta.
Tagih sisa utang
Pada 9 Oktober 2019, Aprianita berniat menemui Yudi dan menagih uang sisa pembelian mobil sebesar Rp 35 juta.
Yudi bingung dan menceritakan masalah tersebut kepada Aci, pamannya.
Oleh sang paman, Yudi disarankan untuk membunuh Aprianita.
Bahkan pamannya meminta Yudi menyediakan uang Rp 15 juta untuk menyewa dua orang yang akan membantu pembunuhan.
Terbujuk sang paman, Yudi mulai mengatur rencana untuk membunuh teman dekatnya, Aprianita.
Di hari itu, Yudi menjemput Aprianita di rumahnya, yakni di Jalan Sriwijaya, Kelurahan demang Lebar Daun, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang.
Di tengah jalan, Yudi membeli minuman dan obat tetes mata dan mencampurnya.
Ia kemudian meletakkannya di dasboard mobil. Yudi pun sampai di rumah Aprianita.
Saat teman dekatnya itu masuk ke dalam mobil, Yudi menawarkan minuman yang telah ia campur dengan obat tetes mata.
Aprianita pun menenggak minuman tersebut dan langsung lemas tak berdaya.
Yudi membiarkan Aprianita yang masih hidup dalam kondisi lemas di dalam mobilnya.
Ia pun kemudian menjemput sang paman, Aci.
Ternyata Aci mengajak rekannya
Mereka kemudian menjerat Aprianita dari tempat duduk bagian belakang.
PNS Kementerian PU tersebut tewas di tangan tiga tersangka.
Mereka pun kemudian membawa jasad Aprianita ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kandang Kawat.
Hari sudah berganti malam. Aci kemudian menurunkan jasad Aprianita.
Lalu Yudi langsung mengantarkan dua pelaku lainnya pulang.
Karena Aprianita tak kunjung pulang, di hari yang sama pihak keluarga melaporkan ke polisi bahwa Aprianita diculik.
Jumat (25/10/2019), jasad Aprianita ditemukan tewas dan jasadnya dicor di TPU Kandang Kawat, Palembang.
Sebelumnya, petugas sudah menggali lima lokasi di sekitar KPU untuk menemukan jasad Aprianita.
Perempuan PNS Kementerian PU tersebut ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan kaki terikat tali.
Aprianita juga masih menggunakan baju yang sama, saat dia meninggalkan rumah pada 9 Oktober 2019.
Jasad Aprianita ditemukan di kedalaman sekitar 50 sentimeter.
Saat penggalian, Heriyanto (55), kakak Aprianita, langsung turun tangan dengan memecahkan bagian atas cor yang menimbun tubuh Aprianita.
Setelah dibongkar, kondisi mayat sudah busuk dan sebagian tubuhnya rusak.
Sang Paman Tukang Gali Kubur
Sang paman, Aci alias Nopi yang menyarankan Yudi membunuh Aprianita, ternyata tukang gali kubur di TPU Kandang Kawat.
Hal tersebut diungkapkan Ilyas Kurniawan (26) salah satu tersangka pembunuhan.
Kepada polisi Ilyas mengaku mengenal Aci karena sering nongkrong di daerah TPU.
Malam sebelum kejadian pembunuhan, Ilyas bercerita bahwa Aci minta ditemani untuk menemui seseorang.
Di hari yang telah disepakati, Ilyas menemui Aci yang langsung memaksanya masuk ke dalam mobil.
Saat di dalam mobil, Yudi langsung menyerahkan seutas tali kepada Ilyas dan meminta untuk menjerat Aprianita yang lemas di kursi depan penumpang.
llyas mengaku gugup, Yudi dan Aci memaksanya untuk menjerat korban hingga tewas.
"Saya tidak ada pilihan. Mereka memaksa saya," ujarnya.
Setelah membunuh, Ilyas diantarkan pulang oleh Yudi ke rumahnya di kawasan Ariodila, Palembang.
Ilyas mendapatkan upah sebesar Rp 4 juta karena membunuh korban.
Uang hasil upah tersebut habis digunakan utnuk foya-foya bahkan untuk membeli minuman keras.
"Semua uangnya saya habiskan foya-foya. Beli minum, tidak saya berikan ke keluarga," ujarnya tertunduk menyesal.
Baca: Gara-gara Betrand PetoMasa Depan Putri Ruben Onsu & Sarwendah, Thalia Jadi Begini Kata Sosok Ini
Baca: Berpisah dari Irish Bella dalam Bintangi Sinetron Ditolak Ammar Zoni, Ini Alasan Eks Ranty Maria
Baca: Hancur Hati Aurel, Diusia Belia Merasakan Kehancuran Rumah Tangga Ortunya, Pilih Pipi Ketimbang KD
Sementara itu Kasubdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumsel AKBP Yudhi Suwaryadi menyatakan, pelaku mengecor tubuh korban diduga untuk menghilangkan jejak.
"Kondisinya korban dicor oleh pelaku untuk menghilangkan jejak. Korban itu dikuburkan di kawasan TPU," kata Yudhi.
Jenazah Aprianita ditemukan saat menggali di kedalaman 50 sentimeter dari atas makam.
Saat ini polisi telah mengamankan Yudi Tama Rianto dan Ilyas. Sementara Aci alias Novi masih buron.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul UPDATE Kasus Mayat PNS Dicor Semen, Paman Pelaku yang Ternyata Tukang Gali Kubur, Masih Buron
