Kriminalitas Tapin
GELISAH Suami Sering ke 'Warung Jablay', Perempuan dari Desa Marampiau Ngeluruk ke Polsek CLS
GELISAH Suami Sering ke Warung Jablai, Perempuan dari Desa Marampiau Ngeluruk ke Polsek CLS
Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Didik Triomarsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - GELISAH Suami Sering ke Warung Jablai, Perempuan dari Desa Marampiau Ngeluruk ke Polsek CLS
Kaum perempuan dari Desa Marampiau, Kecamatan Candi Laras Selatan, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) resah dan gelisah.
Informasi dihimpun reporter Banjarmasinpost.co.id, Kamis (31/10/2019), keresahan warga itu karena keberadaan warung malam atau 'warung jablay' di lingkungan tempat tinggalnya dinilai sudah mengganggu.
Gelisah karena para suami mereka sebagian menghabiskan uang hasil panen padi berbelanja makanan dab minuman di warung malam tersebut.
Baca: Artis Cantik Minta Uang Receh di Pinggir Jalan, Terungkap Aksi Vonny KDI Bagikan Dananya untuk Ini
Baca: BEJAD! Lelaki Gondrong 20 Kali Perkosa Cucu Tetangga, Dilaporkan Istri ke Polisi, Ada Korban Lain?
Baca: VIRAL Twitter @kemdikbud_ri Sebut Mendikbud Nadiem Makarim Tidak Punya Akun Medsos
Mereka ramai-ramai ngeruduk ke Mapolsek Candi Laras Selatan, tujuannya menemui Kapolsek Candi Laras Selatan, Rabu (30/10/2019) siang.
Tuntutannya memohon agar menutup aktivitas kegiatan warung malam di Desa Marampiau, Kecamatan Candi Laras Selatan.
Informasi dihimpun, warung malam di Desa Marampiau itu, pramusajinya para perempuan yang masih berusia belia, sebagian mereka berstatus janda kembang dan memiliki kulit yang terawat.
Kapolsek Candi Laras Selatan, Iptu Agus Hariyadi dikonfirmasi reporter Banjarmasinpost.co.id, Kamis (31/10/2019) membenarkan kantornya didatangi warga Desa Marampiau.
Menurutnya maksud dari kedatangan warga itu karena resah dan ingin warung malam di lingkungan Desa Marampiau ditertibkan.
Selaku Kapolsek Candi Laras Selatan, Iptu Agus Hariyadi mengaku tidak berwenang menertibkan usaha masyarakat.

Sebab selama ini warung malam itu keberadaanya lebih dari lima tahun. Hasil patroli keamanan, di warung itu hanya menjual makanan dan minuman yang umum saja.
"Tidak ada yang aneh-aneh atau menjual minuman keras. Penjualnya memang perempuan muda dan bening. Itu saya rasa bagian marketing biar warung malamnya ramai pelanggannya," katanya.
Iptu Agus Hariyadi sudah menyarankan agar permasalahan itu dibicarakan ditingkat Pemerintahan Desa Marampiau.
Namun, hingga kemarin itu, belum ada rapat di Kantor Desa Marampiau untuk membahas kelanjutan dari keresahan warga.
Sementara, Kepala Desa Marampiau, Mahfuzi mengatakan pihaknya sudah menerima keluhan warga dan turut menemani warga konsultasi di Mapolsek Candi Laras Selatan.