Berita Jakarta

Terungkap Anggaran Fantastis Selain Lem Aibon, Bolpoin Rp 124 M, Komputer Rp 121 M & Server Rp 66 M

Terungkap Anggaran Fantastis DKI Jakarta, Selain Lem Aibon, Bolpoin Rp 124 M, Komputer Rp 121 M & Server Rp 66 M

Editor: Didik Triomarsidi
zoom-inlihat foto Terungkap Anggaran Fantastis Selain Lem Aibon, Bolpoin Rp 124 M, Komputer Rp 121 M & Server Rp 66 M
KOMPAS/PRIYOMBODO
Petugas membawa uang rupiah di Cash Center Bank Mandiri di Jakarta.

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Terungkap Anggaran Fantastis DKI Jakarta, Selain Lem Aibon, Bolpoin Rp 124 M, Komputer Rp 121 M & Server Rp 66 M

Rencana Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran (KUA-PPAS) 2020 DKI Jakarta menjadi sorotan publik.

Anggota DPRD Fraksi Partai Solidaritas Indonesia DKI Jakarta, William Aditya Sarana, pun menemukan berbagai anggaran fantastis dalam rapat KUA-PPAS.

Awalnya, William mengungkap anggaran Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat sebesar Rp 82 miliar untuk anggaran lem Aibon dalam penyediaan alat tulis kantor.

Kemudian, PSI juga menemukan anggaran pengadaan bolpoin sebesar Rp 124 miliar di Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur.

Baca: FAKTA Video Mesum Mirip Nagita Slavina, Istri Raffi Ahmad, Gisella Anastasia Menduga Modus Jahat Ini

Baca: Reuni Barakhir Pilu, Kakak Adik Perkosa Teman Masa Kecil, Disiksa & Terdengar Teriakan Si Wanita

Baca: Baru Berusia 36 Tahun, Wanita Ini Sudah Punya 44 Anak, Dibilang Paling Subur Hingga Dilarang Hamil

Selain itu, anggaran Rp 121 miliar juga ditemukan untuk pengadaan 7.313 unit komputer di Dinas Pendidikan.

Lalu, ada beberapa unit server dan storage dianggarkan senilai Rp 66 miliar oleh Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik.

“Itu baru sebagian saja, masih ada puluhan lainnya yang akan kami tanyakan satu-satu. Kami sudah ikuti rapat Komisi beberapa hari ini, dan tiap kali diminta buka detail anggaran Pemprov selalu mengelak,” kata William di DPRD DKI Jakarta, Rabu (30/10/2019).

Ia pun mempertanyakan, tidak transparannya Pemrov DKI Jakarta terhadap publik dengan dana-dana kegiatan yang fantastis.

Sebab, Pemrov tak membuka secara gamblang detail dalam setiap kegiatan yang dianggarkan.

“Apa yang perlu disembunyikan? Saya mau tahu yang mengusulkan siapa dan alasannya apa nilai-nilai yang diajukan fantastis sekali. Jangan sampai DPRD hanya jadi tukang stempel Gubernur,” ujar William.

William juga menduga Gubernur Anies tidak mengetahui dan memahami isi anggaran kegiatan-kegiatan tersebut.

Padahal, seharusnya Anies menjalankan peran sebagai kepala daerah dan bertanggung jawab penuh memastikan anggaran tepat sasaran, sesuai dengan arahan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.


William Aditya Sarana, Anggota DPRD DKI periode 2019 - 2024 dari PSI(KOMPAS.com/RYANA ARYADITA UMASUGI)

“Kalau Gubernurnya saja tidak tahu isi anggarannya, apa yang mau dibahas? Tiap kami temukan sesuatu yang janggal dan kami angkat, nanti dibilang salah input atau tidak tahu menahu lagi. Jangan-jangan ada banyak yang salah input, tapi tidak diketahui publik karena rinciannya ditutup-tutupi,” kata William.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved