Maulid Nabi Muhammad SAW
Ceramah Ustadz Abdul Somad Tentang Hukum Merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW di Rabiul Awal 2019
Ceramah Ustadz Abdul Somad Tentang Hukum Merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW di Rabiul Awal 2019
Penulis: Noor Masrida | Editor: Rendy Nicko
BANJARMASINPOST.CO.ID - Simak ceramah Ustadz Abdul Somad tentang hukum merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW di Rabiul Awal 2019.
Bulan Rabiul Awal merupakan bulan yang istimewa dan sangat dimuliakan oleh para kaum muslimin di seluruh dunia.
Nah, bulan Rabiul Awal ini menjadi istimewa karena lahirnya Nabi Muhammad SAW terjadi di bulan ini.
Rasulullah SAW lahir pada senin, 12 Rabiul awal di tahun gajah. Berikut ceramah Ustadz Abdul Somad mengenai Maulid Nabi Muhammad SAW.
Baca juga: Bacaan Syair dan Lirik Sholawat Diba’i, Maulid Diba di Rabiul Awal 1442 H
• Adakah Doa Untuk Rabiul Awal 2019 Jelang Peringatan Maulid Nabi Muhammad 1441 H? Ini Penjelasannya
• Habaib Jindan dari Jakarta Ramaikan Gema Salawat Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW di Kandangan
Selain kelahiran Nabi Muhammad, di tanggal 17 di bulan Rabiul Awal ini, diketahui pula sebagai peristiwa hijrahnya Rasulullah meninggalkan Kota Mekkah menuju Kota Madinah.
Bulan Rabiul Awal atau juga disebut dengan bulan mulud merupakan bulan yang sering digunakan umat muslim untuk memperbanyak baca shalawat dan juga salam pada Rasulullah SAW.
Manfaat shalawat narriyah bertujuan untuk membuat hidup menjadi baik selama di dunia maupun di akhirat sehingga mendapatkan syafa’at dan juga berkah dari Rasulullah SAW.
Lalu bagaimana hukum memperingati peristiwa tersebut?
Lewat ceramah yang diunggah saluran Youtube Bujang Hijrah pada 20 Agustus 2017, Ustadz Abdul Somad mendapatkan pertanyaan dari jamaah tentang hukum merayakan malam Nuzulul Quran.
Pertanyaan tersebut berkaitan dengan kekhawatiran apakah nantinya peringatan tersebut dikategorikan sebagai bid'ah.
Pertama-tama, Ustadz Abdul Somad pun menjelaskan tentang apa yang biasanya diperingati sebagai Hari-Hari Besar Umat Islam.
Nah, jawaban Ustadz Abdul Somad di ceraah tersebut juga termasuk penjelasan tentang perayaan-perayaan hari besar islam lainnya.
"Tahun baru hijriyah, Maulid Nabi, Nuzulul Quran, Isra Mi'raj isinya semuanya ngaji..ngaji...ngaji. Maka niatnya adalah ngaji," terang Ustadz Abdul Somad.
Selanjutnya ia mencontohkan kondisi yang sama dengan cerita tentang Syeikh Ibnu Husaimin yang mendapat pertanyaan serupa.
"Syeikh itu mendapat pertanyaan tentang hukum seorang khatib yang berkhutbah berdasarkan momen, kebetulan bulan muharram, dia cerita hijrah, kemudian bulan Rabiul Awwal, dia cerita hari lahir Nabi. Kebetulan bulan Rajab, dia cerita tentang Isra Mi'raj. apa hukumnya," papar Ustadz Abdul Somad.