Kuliner Unik dan Viral di Banjarbaru
Daging Unta untuk Sate Dipasok dari Tanah Suci Mekkah Langsung, Sekali Kirim Rp 18 juta
Siti Maryam memasok daging tersebut karena suaminya punya Tour Travel agen umrah sehingga sering ke Makkah Al Karomah.
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Jika Siti Maryam kewalahan dengan bahan baku sate unta yang dijualnya, lantas dari mana dia memasok daging unta selama ini?
Menurut Siti Maryam, dirinya memasok daging tersebut karena suaminya punya Tour Travel agen umrah sehingga sering ke Makkah Al Karomah.
"Ya ketika pulang bawa daging unta ini. Dagingnya dibekukan dan kemudian kami fresehrer sampai di Banjarbaru ini," tandas Warga Cempaka ini, Senin (18/11/2019).
Untuk pelanggan di Banjarbaru dia batasi hingga hanya tiga kilo per hari. "Kalau habis itu habis sudah," kata Siti Maryam.
• Sate Unta Kini Ada di Banjarbaru, Dagingnya Berserat dan Maknyus Lho
Diceritakan dia, memang ongkos tidak sedikit untuk membawa daging ini dan terkadang sulit untuk bisa lolos bawa daging ini hingga ke Banjarabaru.
"Suami saya bawa daging uta ini dari tanah suci kalau pulang ke Banjarbaru, kadang tidak. Sebab sulit, ketika kemarin sempat bahwa daging unta sepikul gak lolos dai Jakarta.

Dijelaskan dia, daging unta ini perkilonya Rp 500 ribu termasuk sudah ongkos kirim dari Mekkah ke Banjarbaru. "Tapi karena saya dan suami punya Travel, sehingga ongkos kirim paling bisa separuhnya," ulasnya.
Diakuinya, kini pengiriman daging pun dibatasi. "Kalau kini mau bawa 20 kilo saja bisa tak jadi. Namun kalau dulu masih bisa 30 kilo lebih," kata Siti Maryam.
Dalam satu bulan, Siti Maryam habis satu pikul daging unta dalam usaha kuliner ini di Banjarbaru.
• Viral Video Detik-detik Nenek Disuruh Ngemis Jelang Jumatan, Diturunkan di Masjid, Dibekali Caping
"Satu pikul itu 100 kilo. Biasanya sekali menyembelih ontanya di Mekkah,
dagingnya dibawa dibekukan. Dagingnya kalau beli di arab itu sekitar Rp 300 ribu per kilo. Kalau beli sekali kirim ke suami saya transfer Rp 18 juta," kata dia.
Diakuinya ide awalnya membuka kuliner sate unta ini, ketika suaminya menjamu tamu-tamu dari daerah semisal daru Hulu Sungai dan sejenisnya yang sering umrah maka harus keluar cari menu yang ada di arab Saudi.
"Ya akhirnya muncul ide untuk buka sate onta ini di Banjarbaru biar bisa sekaligus ada tamu ayahnya bisa makan di warung ini," sebutnya. (banjarmasinpost.co.id /lis).