Berita Kabupaten Banjar
SMKN 1 Martapura Kabupaten Banjar Hari Ini Jalani Program Revitalisasi SMK, Begini Persiapannya
Setelah beberapa pekan lalu menggelar Job Matching, Rabu (20/11/2019) siang hari ini, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Martapura
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Didik Triomarsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Setelah beberapa pekan lalu menggelar Job Matching, Rabu (20/11/2019) siang hari ini, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Martapura, Kabupaten Banjar, akan menjalani visitasi Program Revitalisasi SMK.
"Pada program arevitalisasi SMK tahun ini ada 219 SMK yang terpili dari 219 tersebut dipilih lagi 30 SMKsebagai sekolah inti," sebut Kepala SMKN 1 Martapura Dwi Ayati MPd.
Visitasi di SMKN 1 Martapura akan dilakukan oleh Prof Qomariyatus Sholihah dari Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur. Di SMKN 1 Martapura bidang keahlian yang diunggulkan yakni Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Ayati menuturkan merujuk Instruksi Presiden nomor 9 tahun 2016 tentang revitalisasi SMK, program ini dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas dan daya saing sumber daya manusia Indonesia.
• Istri Syok Bangunkan Pasangan Marshanda dari Tidur, Ternyata Cecep Reza Sudah Pergi ke Alam Lain
• VIRAL Foto Ahok Berseragam Petugas SPBU, Ini Fakta Mengejutkan Suami Puput Nastiti Devi, INFO VALID!
• VIRAL Video Rombongan Ojol Bawa Paksa Jenazah Bayi, Harus Bayar Rp24 Juta Plus Dipersulit Pihak RS
Visi Revitalisasi SMK guna membangin ekosistem pendidikan kejuruan yang berkarakter. Terbentuknya insan dan ekosistem pendidikan kejuruan yang berkarakter berlandaskan gotong royong, sehingga mampu menghasilkan lulusan SMK yang mampu bekerja, dapat melanjutkan dan terampil wirausaha (BMW).
Sejalan dengan visi tersebut, maka misi revitalisasi SMK adalah sebagai berikut:
Menyempurnakan dan menyelaraskan kurikulum SMK dengan kompetensi sesuai dengan kebutuhan pengguna lulusan (link and match).
Meningkatkan jumlah dan kompetensi bagi pendidik dan tenaga kependidikan SMK. Meningkatkan kerja sama dengan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan dunia usaha/industri;
Meningkatkan akses, sertifikasi lulusan SMK dan akreditasi SMK.
Ayati mengatakan perkembangan bisnis, kecanggihan teknologi, struktur kerja baru serta berbagai perubahan yang sulit diprediksi akan menentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dibutuhkan di masa depan.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengidentifikasi keterampilan yang dibutuhkan pada abad 21 (21st Century Skills) yang pada pokoknya dapat dikategorikan pada empat kelompok besar yaitu keterampilan yang terkait cara berfikir. Misalnya kreativitas dan inovasi, berpikir kritis, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, belajar untuk belajar/metakognitif).
Kemudian, keterampilan yang terkait cara kerja. Misalnya komunikasi dan kerjasama. Keterampilan yang dapat digunakan sebagai instrumen kerja (pengumpulan informasi/ data, penggunakan perangkat teknologi informasi dan media).
Berikutnya yakni keterampilan yang terkait kemampuan untuk berfungsi baik dalam kehidupan pribadi maupun masyarakat (integritas, disiplin, tanggungjawab, kemampuan beradaptasi, kepemimpinan, wawasan kebangsaan dan lain-lain).
Keterampilan abad 21 tersebut merupakan keterampilan yang bisa diterapkan dan bermanfaat atau transferable diberbagai bidang dan di berbagai level.
Pentingnya keterampilan abad 21 bagi pendidikan sudah diakui, namun tantangan terbesar adalah bagaimana mengintegrasikannya dalam kurikulum. Proses pembelajaran dan evaluasi/ penilaian. Sebagai contoh, praktik di negara-negara ASEAN menunjukkan beragam pemikiran, kebijakan dan cara mengintegrasikan dalam pendidikan kejuruan.
Dengan mempertimbangkan hal-jal tersebur, maka tujuan revitalisasi SMK harus menghasilkan lulusan SMK yang: memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan teknis yang dibutuhkan dan diakui oleh dunia usaha dan dunia industri (DU/DI). Serta menguasai keterampilan abad 21 yang relevan: