Berita Kalteng
Sungai Barito Surut, Produksi Batubara Kalteng Terhenti Selama 3 Bulan
Surutnya sungai Barito membuat produksi batubara terhenti selama 3 bulan. Karena, tongkang batubara tidak bisa melintas
Penulis: Fathurahman | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, PALANGKARAYA - Musim kemarau yang terjadi dalam tahun 2019 ini membuat produksi batubara yang ada di sejumlah kabupaten di Daerah Sungai Barito Kalimantan Tengah tidak bisa beroperasi selama tiga bulan lebih.
Pasalnya, air sungai surut membuat kapal tongkang pengangkut batubara tidak bisa lewat.
Beberapa pengusaha mengeluhkan hal tersebut, karena meski stok untuk pengiriman batubara tersebut banyak, pihaknya masih terkendala pengiriman batubara tersebut lewat jalur sungai barito yang mengalami pendangkalan lantaran musim kemarau debit air sungai barito turun sehingga terjadi pendangkalan.
Pendangkalan air sungai barito hingga, Kamis (21/11/2019) masih saja terjadi, sehingga kapal untuk tonase besar tidak bisa lewat, hanya kapal-kapal kecil saja yqng bisa lewat, terutama kelotok atau kapal ces.
• Rebecca Reijman Dapat Mobil Honda CRV, Eks Danny Muchtar: 200 Orang Terima Mobil dari Wawan
• Ayam Geprek Fajar HSS Ini Level Pedasnya Sampai 5, Harga Pun Cocok untuk Kantong Milenial
• Jelang Bangun Rumah Sakit Baru, Pemerintah Tapin Belajar di RSUD Sanjiwani Gianyar Bali
• Nagita Slavina Tepergok Nangis Kangen Mantan Pacar? Perlakuan Istri Raffi Ahmad Dibongkar sang Tante
Ini menjadi kendala untuk pengiriman batubara ke luar Kalteng dan menurunkan pendapatan Kalteng dari hasil bumi tersebut.
Bupati Barito Utara, Nadalsyah, mengakui adanya keluhan pengiriman batubara yang terganggu sehingga produksi batubara menurun atau mengalami perlambatan tersebut.
"Itulah kondisi alam semua yang ada di DAS Barito, ketika musim kering debit air turun produksi batubara terhenti," ujar Nadalsyah.
Dikatakan dia, kondisi air surut yang mengakibatkan terhentinya pengiriman barubara tersebut, membuat perekonomian di DAS Barito pun juga terganggu.
"Kami tidak punya alternaif lain dalam pengiriman batubara selain lewat DAS Barito tersebut, sehingga saat ini pengiriman terhenti menunggu air sungai pasang," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM), Kalteng, Ermal Subhan, mengakui, selama tiga bulan lebih produksi batubara di DAS Barito terhenti, karena air DAS Barito surut.
"Benar sekali, sudah hampir empat bulan ini, pengiriman batubara keluar Kalteng terhenti, karena air sungai surut," ujarnya.
• VIRAL Video Bus Transjakarta Tak Mengalah terhadap Pemotor yang Lawan Arah, Adu Mulut & Lakukan Ini
• 1.891 Formasi untuk Dosen, Dicari S1 hingga S3, CPNS 2019 di Kemendikbud KLIK cpns.kemdikbud.go.id
• Dijual Baby Alphard di Banjarmasin, Lowongan Pekerjaan ADM dan Kepala Produksi, Info Kehilangan
Dampaknya sebut dia, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) untuk Kalimantan Tengah pun tidak bisa dilakukan secara optimal dalam tahun 2019 ini, dipastikan akan menurun dari tahun sebelumnya.
"Tahun lalu PNBP Kalteng dari sektor tambang mencapai Rp2 triliun, ketika pengiriman lancar, namun untuk tahun menurun hanya mencapai Rp1,75 triliun saja," ujarnya lagi. (banjarmasinpost.co.id/faturahman)
