Berita Jakarta

Ahok Dijadikan 'Tumbal' Lawan Mafia Migas, Eks Veronica Tan Disebut Tak Cocok Jadi Komut Pertamina

Ahok Dijadikan 'Tumbal' Lawan Mafia Migas, Eks Veronica Tan Disebut Tak Cocok Jadi Komut Pertamina.

Editor: Didik Triomarsidi
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Ahok Dijadikan 'Tumbal' Lawan Mafia Migas, Eks Veronica Tan Disebut Tak Cocok Jadi Komut Pertamina.

Penunjukkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai komisaris utama (komut) Pertamina sebenarnya menuai pro kontra di publik.

Namun, Presiden Joko Widodo dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tetap memilih mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menjadi Komisaris Utama Pertamina.

Peneliti Alpha Research Database Indonesia Ferdy Hasiman bahkan berpendapat, Ahok yang notabene-nya adalah seorang eksekutor lebih cocok menjadi Direktur Utama bukan komisaris utama.

Sementara tugas komisaris bukan di operasional, tetapi melakukan pengawasan terhadap direksi dan mengevaluasi program kerja.

Foto Puput Nastiti Devi Gendong Bayi Heboh! Kelahiran Anak Eks Suami Veronica Tan, Ahok BTP?

Jari-jari Nakal Syahrini Sentuh Bagian Sensitif Reino Barack, Kata Mesra Eks Luna Maya: Duh Manja!

Penyesalan Raffi Ahmad Nikahi Nagita Slavina, Eks Tyas Mirasih Ngaku Gigi Bukan Wanita Idaman, Tapi?

VIRAL Twitter, Bayi Meninggal Gara-gara Asap Rokok saat Akikahan, Ini Bahaya Mengerikan Asap Rokok

Meski demikian, Ferdy menyebut bahwa nama Ahok tetap bisa menggentarkan para mafia.

"Meskipun komut, para mafia harus hati-hati, karena penunjukan Ahok adalah upaya Jokowi berperang melawan mafia migas yang sudah lama bercokol di Pertamina," kata Ferdy dalam siaran pers, Minggu (24/11/2019).

Menurut dia, posisi komut bagi Ahok penting untuk mencegah intervensi non-korporasi, intervensi politik, maupun intervensi mafia ke Pertamina. Sebab Komut lah yang akan mengevaluasi dan mengawasi kerja direktur utama.

Oleh karena itu, para direktur juga disarankan untuk bekerja dengan baik, mengingat Ahok berani mengeksekusi.

"Direktur-Direktur Pertamina juga harus bekerja dengan baik, karena Ahok itu berani menelanjangi Dirut berkinerja buruk ke publik. sama seperti ia menelanjangi para koruptor ke publik," ucapnya.

Di sisi lain kata Ferdy, dipilihnya Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina karena Jokowi belajar dari kegagalan Pertamina melakukan peremajaan kilang Balongan, kilang Cilacap, Kilang Duri, dan beberapa kilang lainnya untuk mengurangi impor.

VIRAL Pidato Nadiem Makarim di Hari Guru Jadi Sorotan, Eks CEO Gojek Bicara Soal Janji Kosong

"Jokowi juga belajar, percuma saja menempatkan komisaris mantan petinggi militer dan mantan menteri BUMN di Pertamina, tetapi tidak bisa membantu dalam proses pengawasan," tutur Ferdy.

Direktur-direktur yang sebelumnya pernah menjabat, belum menunjukkan kinerja apik karena produksi minyak dan gas turun. Padahal, Presiden telah memberikan hak kelola Blok Mahakam dari total E&P. Begitu pun Blok Rokan dari Chevron Indonesia dan beberapa blok Migas yang dioperatori pihak asing ke Pertamina.

Foto Ahok Berseragam Petugas SPBU.
Foto Ahok Berseragam Petugas SPBU. (Screenshot Instagram)

"Untuk itulah, Ahok yang menjadi tangan kanan Presiden Jokowi di Pertamina wajib hukumnya berperang melawan mafia," sebutnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok hadir saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Minggu (20/10/2019). Jokowi dan Maruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden masa jabatan 2019-2024.(KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ahok adalah Upaya Jokowi Berperang Melawan Mafia Migas...", https://money.kompas.com/read/2019/11/24/071932326/ahok-adalah-upaya-jokowi-berperang-melawan-mafia-migas?page=all#page2.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved