Berita HST
Sapriansyah ‘Sulap’ Alat Potong Rumput Jadi Kendaraan Roda Tiga, Bupati HST Terkesan
Modal Rp 6 Juta, Sapriansyah ‘Sulap’ Alat Potong Rumput Jadi Kendaraan Rida Tiga, Bupati HST Terkesan
Penulis: Eka Pertiwi | Editor: Royan Naimi
BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Mata A Chairansyah tertuju pada angkutan mini yang dirancang oleh warga Telaga Sungai Tabuk Hulu Sungai Tengah, Sapriansyah.
Bukan sembarang angkutan. Angkutan yang lebih mirip becak motor ini menarik perhatian A Chairansyah untuk menaikinya.
"Apa ini wah unik. Boleh coba," tanya Chairansyah saat melihat stand PKK di Expo Barabai.
Sambil memakan rujak buatan TP PKK HST, Chainransyah mengajak Kapolres HST untuk menaiki angkutan mini ini.
• 75 Persen Tamu Pesan Kamar Summer Hotel di Tahun Baru 2020, Tak Ada Potongan Harga
• Tangkal Radikalisme dan Terorisme UIN Antasari bersama FKUB Gelar Dialog Kebangsaan
• Sapa Pedagang Pasar Terapung, Begini Hal Mengejutkan yang Dilakukan Wabup Banjar
Bukan modifikasi dari sepeda motor kemudian dibuat angkutan.
Hobi yang menghasilkan karya ini dibuatnya untuk mengangkut barang seperti kulkas dan mesin cuci di kampungnya. Bahkan menang pada lomba teknologi tepat guna yang digelar oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa.
Mau tahu bentuknya?
Bagian belakang angkutan ini pun dapat dibongkar. Layaknya sepeda angkutan.
Rodanya juga tiga. Bedanya, bentor biasanya kemudi di belakang. Sedangkan penumpang di depan.
Angkutan mini ini terbalik, kemudi di depan dan penumpang dibelakangnya. Lengkap dengan atap untuk menghindari panas dan hujan. Mirip seperti bajaj.
Bukan angkutan bermesin sepeda motor atau bajaj. Angkutan mini buatan Sapriansyah ini merupakan angkutan yang bermesin pemotong rumput.
Mesin pemotong rumput tersebut dimodifikasi Sapriansyah dengan menghubungkan rantai mesin roda agar dapat berjalan.
Bahkan, jika dalam posisi kosong angkutan ini mampu menembus 40 kilometer per jam.
Jika sedang berisi barang atau orang. Kecepatannya masih kuat hingga setengahnya. Bahan bakar yang digunakan juga menggunakan jenis premium.
Bahkan, satu liter premium mampu menembus 20 kilometer.
Sudah setahun ia mengunakan angkutan ini. Bahkan, mesin yang ia buat hanya mesin pemotong rumput bekas.
Untuk menarik angkutan miliknya ia menambahkan sound system yang menggunakan aki sebagai batrai untuk memutar musik.
"Bisa mengangkut, bisa bermusik," katanya.
Untuk membuat angkutan ini ia juga tak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Hanya bermodalkan Rp 6 juta angkutan yang ia buat sudah lengkap dengan pengeras suara untuk mendengar musik.
Nomor kendaraan juga berbeda. Yakni DU 1 BB. Rupanya nomor kendaraan ini punya dari yakni DU yang berarti daur ulang 1 yang berarti pertama dan BB yang berarti barang bekas atau buatan Barabai.
"Ini bisa diperbanyak," kata Bupati HST A Chairansyah.
Tentu untuk mengemudikan mesin ini perlu surat izin mengemudi. Chairansyah yang kebingungan surat izin mengemudi jenis apa yang bisa digunakan untuk kendaraan jenis ini.
"Wah ini SIM apa yang digunakan," tanyanya kepada Kapolres HST AKBP Sabana Atmojo.
Rupanya, Sabana, yang baru melihat kendaraan ini juga harus memeriksa SIM apa yang harus digunakan.
"Ini harus dicek dulu nanti pakai SIM apa," jelasnya kepada Chairansyah.
Lantas keduanya mencoba menaiki angkutan mini tersebut. Chairansyah sebagai pengemudi sedangkan Sabana sebagai penumpang.
Menariknya, Ketua TP PKK HST, Ernawati Chairansyah yang terkejut menghentikan agar angkutan tak dinyalakan. Alhasil, aksi tersebut mengundang gelak tawa dari pengunjung expo.
(banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi)
