Berita Banjarmasin
Ternyata Anak yang Sulit Menjalin Hubungan Sosial dengan Orang Lain Bisa Diasah, Ini Caranya
Menurut Rika Vira Zwagery, Psikolog ULM, setiap orangtua mengharapkan memiliki anak yang tumbuh dan berkembang baik
Penulis: Salmah | Editor: Didik Triomarsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Menurut Rika Vira Zwagery, Psikolog ULM, setiap orangtua mengharapkan memiliki anak yang tumbuh dan berkembang baik, namun ada beberapa orangtua yang justru dikaruniai anak dengan keistimewaan sehingga membutuhkan perlakuan dan penangangan khusus.
Banyak gangguan perkembangan yang mungkin terjadi pada seorang anak salah satunya adalah Autism Spectrum Disorder (ASD).
ASD merupakan salah satu jenis gangguan perkembangan pervasif atau gangguan yang mempengaruhi pada beberapa aspek dan fungsi perkembangan seorang anak.
"Pada anak dengan ASD, aspek perkembangan yang seringkali bermasalah adalah pada aspek sosial, emosi dan perilaku," jelasnya.
• Bintang Eiffel Im in Love Saphira Indah Meninggal saat Hamil, 16 Artis Indonesia Berpulang di 2019
• VIRAL Video Pria Naik Motor Pamer Alat Vital di Bekasi, Ada Teriakan Kencang Seorang Perempuan
• ATP Tetapkan Rafael Nadal Petenis Putra Terbaik dalam 1 Dekade, Ini Sejumlah Titel Menakjubkannya
Anak dengan ASD seringkali kesulitan untuk menjalin hubungan sosial dengan oranglain dan memiliki keterbatasan dalam berkomunikasi yang bukan disebabkan karena gangguan fisiologis.
Mereka juga seringkali memiliki perilaku berulang dan menyenangi suatu aktivitas yang bersifat monoton.
Dengan adanya beberapa hambatan dalam aspek perkembangan ini, anak dengan ASD membutuhkan penanganan dan perlakuan khusus untuk mengoptimalkan perkembangannya dan mengkoreksi aspek aspek perkembangan yang belum berkembang.
Sebelum memberikan penanganan, Rika, menghimbau, orangtua perlu membawa anak untuk menemui profesional misalnya dokter tumbuh kembang atau psikolog untuk melakukan asesmen dan melakukan analisa kebutuhan anak.
Setiap anak ASD memiliki kebutuhan penanganan yang berbeda satu sama lainnya meskipun memiliki diagnosa yang sama.
Penanganan untuk anak dengan ASD membutuhkan kerjasama yang baik antara orangtua, tenaga profesional (dokter dan psikolog) beserta terapis karena seringkali penanganan yang dibutuhkan anak dengan ASD bersifat kompleks dan multisistem sehingga dibutuhkan kolaborasi dengan tenaga ahli lainnya.
Orangtua perlu memberikan dorongan kepada anak untuk konsisten mengikuti terapi yang dilakukan dan membutuhkan kesabaran, karena penanganan untuk ASD rmembutuhkan waktu yang relatif cukup lama untuk mengembangkan aspek aspek perkembangan yang belum berkembang sesuai dengan tingkat keparahan dari gangguan yang dialami oleh anak.
Untuk mengoptimalkan penanganan anak dengan ASD, orangtua juga perlu menerapkan apa yang sudah diajarkan oleh tenaga profesional atau terapis di rumah agar mempercepat proses perkembangan.
Selain menangani permasalahan perkembangan yang dialami anak, orangtua juga perlu mencari dan mengembangkan potensi anak yang tampak karena seringkali anak dengan ASD dikarunia potensi lain yang dapat diasah.
(banjarmasinpost.co.id/salmah saurin)