Sains
Jagung Ini Bijinya Warna-warni, Ternyata Juga Baik untuk Kesehatan Termasuk Penderita Diabetes
Luki Lukmanulhakim (45)sukses membudidayakan jagung warna-warni di atas lahan seluas 3 haktare.
BANJARMASINPOST.CO.ID, CIANJUR – Selama ini masyarakat kita hanya mengenal jagung yang berwarna kuning dan putih. Diluar dari kedua jenis tersebut sangat jarang terlihat.
Nah, jagung yang dibudidayakan Luki Lukmanulhakim (45) berbeda dengan kebanyakan jagung selama ini.
Petani asal Kp. Lebak Saat, Desa Cirumput, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat sukses membudidayakan jagung warna-warni.
Jagung yang terlihat begitu unik itu kini ada di atas lahan seluas 3 hektar.
Luki menuturkan, ide awal dirinya menanam jagung varian ini karena senang mengoleksi plasma nutfah dari berbagai tanaman, salah satunya plasma nutfah dari jagung.
• Keguguran Irish Bella Ternyata Mengandung Hikmah Ini bagi Istri Ammar Zoni, Sifat Ini Muncul
• Pemicu Kerusuhan di Yakuhimo Tewaskan Brimob Diungkap Kapolda Papua, Karena Ulah Polisi
• Simulasi Perubahan Arus Lalulintas di Kolonel Sugiono, Hari ini U Turn Depan RSUD Ulin Ditutup
• Wanita Ini Sebut Korban Terpanggang di Rantauan Darat Kakaknya, Sebut Nama Firmansyah
Selain itu, jagung yang dikenal dengan istilah glass gem corn rainbow itu ternyata memiliki kandungan gizi yang tinggi dan sangat baik bagi kesehatan dibandingkan jagung biasa.
"Karena beberapa referensi menjelaskan kandungan warna yang ada pada jagung ini sangat baik untuk kesehatan, misal jagung yang berwarna hitam ternyata sangat baik dikonsumsi oleh penderita diabetes,”jelas Luki saat ditemui Kompas.com di kebunnya, Sabtu (22/6/2019) petang.
Luki sendiri mengaku mendapatkan benih jagung tersebut dari internet atau membeli secara online. Saat itu ia mendapatkan empat kantong benih jagung berwana merah, ungu, hitam, dan putih.
“Dari empat warna itu saya coba tanam dengan cara silang campur. Hasilnya, setelah panen ternyata bisa menghasikan 12 warna baru, ada yang kuning corak hitam, ada yang di satu tongkol semua warna ada. Bahkan ada yang warna corak seperti batik,” tuturnya.
Meski dari segi ukuran lebih kecil dan rasanya sedikit berbeda dengan jagung manis atau jagung hibrida lainnya, namun jagung jenis ini punya nilai ekonomis yang sangat tinggi.
Perbandingannya, sebut dia, jika harga jual jagung biasa di tingkat petani sekitar Rp 2.000 per kilogram, maka jagung pelangi bisa mencapai Rp 9.000 per kilogram.
“Harganya cukup tinggi, apalagi kalau dijual dalam bentuk bibit atau benih. Harganya Rp 500 per butir,” katanya.
Namun ia mengakui masih belum banyak yang mengenal jagung pelangi ini bahkan di Kabupaten Cianjur terbilang baru.
"Mungkin di Cianjur sendiri baru kami yang menanamnya. Tapi kami justru akan mencoba menciptakan pasar sendiri,” katanya.

Tak ada perlakukan khusus dalam pemeliharaannya. Bahkan menanam jagung pelangi ini terbilang lebih mudah dibandingkan jagung biasa karena punya masa tanam yang pendek.