Berita Banjarmasin
Sambil Diguyur Hujan, Aksi Damai Peduli Uighur di Banjarmasin Tetap Berlangsung
Walau diguyur hujan deras, ratusan orang yang tergabung dalam Masyarakat Banua Peduli Uighur tetap laksanakan aksi damai unjuk rasa di depan
Penulis: Achmad Maudhody | Editor: Didik Triomarsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Walau diguyur hujan deras, ratusan orang yang tergabung dalam Masyarakat Banua Peduli Uighur tetap laksanakan aksi damai unjuk rasa di depan Gedung Kantor DPRD Provinsi Kalsel, Senin (23/12/2019).
Mayoritas menggunakan baju koko lengkap dengan bendera tauhid dan spanduk, mereka teriakkan kalimat takbir hampir sepanjang aksi.
Aksi damai dilakukan dengan membentuk barisan massa di depan pagar Gedung Kantor DPRD Provinsi Kalsel di tepi Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin.
• Psikologis Betrand Peto Pasca Video Viral dengan Sarwendah Jadi Kekhawatiran Ruben Onsu
• Wanita Ini Sembunyikan Sabu dalam Bra, Diam-diam Masuk ke Lapas Amuntai, Tapi Ini yang Terjadi
• Daftar Resep Kue yang Cocok Disajikan Saat Hari Natal 2019 & Tahun Baru 2020, Ada Nastar & Puding
Bergantian satu-persatu orator aksi naik ke atas mobil pick up berpengeras suara menyampaikan orasi.
Mereka menyuarakan agar Pemerintah Indonesia mengambil sikap tegas atas perlakuan tidak manusiawi yang diterima kaum muslim Uighur di Xinjiang, Cina.
Dijelaskan salah satu orator, Habibi Mustofa, sebagai salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Pemerintah Indonesia harus tegas mengambil sikap dan menunjukkannya kepada Pemerintah Cina.
Padahal menurutnya hingga saat ini sudah ada 22 negara lain di dunia yang menyatakan sikap dan mengecam atas perlakuan tidak manusiawi yang dirasakan kaum muslim Uighur.
Dimana menurut Habibi, kaum muslim di Uighur diperlakukan seperti kriminal, mereka dihalang-halangi melakukan perintah Agama Islam yang dianutnya bahkan ditahan dengan berbagai alasan.
"Kita mendorong pemerintah agar berani bersikap bahwa ini ujian bagi kaum Muslimin. Harus ada sikap tegas. Bisa saja putuskan hubungan dengan Cina pertanyaannya apakah berani," kata Habibi.
Walau menyuarakan orasinya selama kurang lebih satu setengah jam dan berharap Anggota DPRD Provinsi Kalsel bisa menyampaikan aspirasinya kepada Pemerintah baik di daerah maupun pusat, massa aksi damai tak berhasil bertatap muka langsung dengan Wakil Rakyat.
Tak ada satupun Anggota Dewan yang menemui untuk menyerap aspirasi mereka.
Mereka pun akhirnya membubarkan diri dengan tertib kembali ke titik awal berkumpul di kawasan halaman Masjid Sabilal Muhtadin Banjarmasin.
Terpisah, Sekretaris DPRD Provinsi Kalsel, H AM Rozaniansyah menjelaskan, memang mayoritas Anggota Dewan tidak berada di Kantor DPRD Provinsi Kalsel, Senin (23/12/2019).
Pasalnya keempat Komisi DPRD Provinsi Kalsel memiliki agenda kunjungan kerja ke dalam daerah sejak Tanggal 22 hingga 24 Desember 2019.
Dimana Komisi I laksanakan agenda monitoring persiapan pelaksanaan Pilkada Kalsel 2020 di KPU Kabupaten Balangan, Komisi II memantau persoalan Peternakan di Pleihari Kabupaten Tanah Laut, Komisi III lakukan monitoring di Jembatan Margasari di Kabupaten Tapin dan Hulu Sungai Selatan sedangkan Komisi IV lakukan monitoring pelaksanaan fasilitasi keanggotaan BPJS Kesehatan oleh perusahaan kepada pekerja industri di Kabupaten Tabalong dan Kotabaru. (Banjarmasinpost.co.id/Achmad Maudhody)