Gerhana Matahari
Gerhana Matahari Cincin 26 Desember 2019, Ustadz Abdul Somad Cerita Gerhana Zaman Rasulullah
Gerhana Matahari Cincin 26 Desember 2019, Ustadz Abdul Somad Cerita Gerhana Zaman Rasulullah
Penulis: Noor Masrida | Editor: Rendy Nicko
Mitos-mitos yang berkaitan dengan gerhana bulan itu kerap masih dipercayai sejumlah orang.
Namun, Ustadz Abdul Somad menyampaikan kepada umat muslim agar menyikapi gerhana bulan dengan cara yang benar.
Menurut Ustadz Somad, peristiwa gerhana bulan bukan sesuatu yang baru.
Sejak berabad-abad tahun yang lalu, gerhana bulan mewarnai kehidupan manusia.
Bahkan pernah saat gerhana bulan, anak Nabi Muhammad SAW bernama Ibrahim meninggal dunia.
Saat itu putra Nabi berusia 18 bulan.
Lalu, orang-orang mengatakan bahwa kematian anak Nabi itu membuat bulan bersedih.
Nabi Muhammad marah karena bulan gerhana bukan anaknya meninggal.
Tetapi itu tanda-tanda kekuasan Allah.
Sehingga umat muslim dianjurkan untuk melaksanakan shalat gerhana bulan.
Sikap Umat Islam Pada Peristiwa Gerhana Bulan
Grid ID mengutip tulisan Ketua Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh, Tgk Muhammad Fadhil Rahmi Lc, yang dikirim melalui surat elektronik kepada Serambinews.com, Rabu (31/01/2018).
Hal tersebut berkaitan dengan Gerhana Bulan dan bagaimana umat islam harus menyikapinya.
Gerhana bulan dalam bahasa Arab disebut “khusuf”. Dalam Islam saat terjadi fenomena gerhana bulan kita dianjurkan untuk mengerjakan salat sunah dua rakaat atau disebut juga salat sunah khusuf.
Ulama bersepakat bahwa salat sunah ini hukumnya sunah muakkad baik bagi laki-laki atau perempuan.