Optimistis Renang Kalsel Bisa Berjaya di Papua, Yanti Punya Kunci Sukses ini

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - EMPAT andalan tim sepak bola celebral palsy (CP) Kalsel memang sedang bergabung pelatnas untuk persiapan ASEAN Para Games di Manila, Filipina, Januari 2020.

Bahkan Timnas CP Indonesia tersebut sempat training camp dan tryout di Incheon, Korea Selatan, November 2019.

Namun begitu, kuartet Banua tersebut tak melupakan Peparnas 2020 di Papua.

“Kami bertekad mengulang prestasi di Peparnas Jabar 2016, merebut medali emas sepak bola,” ucap Yahya Hernanda, kapten tim CP Kalsel saat dihubungi BPost melalui telepon.

Disinggung soal kondisi alam Papua yang berbeda dan tak kalah indah dibanding daerah lain di Indonesia, top scorer Peparnas 2016 itu memilih fokus pada pertandingan.

"Yang penting bertanding saja dulu. Insya Allah kami cepat beradaptasi. Soal nanti jalan-jalan ke tempat wisata yang indah-indah, urusan belakangan. Yang utama kami ingin mengharumkan nama Banua kita,” tekad Yahya.

Sekadar informasi, pada sepakbola CP pemain yang bertanding adalah tujuh lawan tujuh.

Tidak ada aturan offside, serta pemain boleh melakukan lemparan ke dalam menggunakan satu tangan atau teknik underhand (bola dilempar dari bawah tangan).

Sementara itu, asa ingin mengukir prestasi gemilang di Papua juga digaungkan oleh Riyanti (23) dari cabor renang.

"Saya ingin jadi yang terbaik lagi, bikin bangga Banua kita," ucap atlet pengidap dwarfisme atau bertubuh pendek asal Kabupaten Batola tersebut.

Pada Peparnas 2016 di Jawa Barat, Yanti merebut dua medali emas.

Setahun kemudian, dia terpilih memperkuat tim Indonesia pada Asian Para Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia.

Saat itu dia mendapatkan medali perak dan perunggu.

Sedangkan di event lokal, dia menyabet empat emas Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalsel 2017 di Kabupaten Tabalong.

Jadi, wajar dia optimistis bisa berjaya di Papua.