Berita Tanahlaut
Maling Sapi Resahkan Peternak di Tanahlaut, Kadis Peternakan Sarankan ini
Selama satu tahun 2019 ada tiga kali kasus pencurian sapi di Kabupaten Tanahlaut Kalimantan Selatan.
Penulis: Milna Sari | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID. PELAIHARI - Selama satu tahun 2019 ada tiga kali kasus pencurian sapi di Kabupaten Tanahlaut Kalimantan Selatan.
Berdasarkan data Polres Tanahlaut kejadian percurian sapi terjadi di Kecamatan Jorong, Batibati, dan terakhir di kecamatan Pelaihari.
Tak hanya itu, kejadian pencurian sapi juga hampir terjadi di Desa Damit RT 15 Dusun Karang Anyar, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Tanahlaut.
Salah satu peternak sapi, Agus mengaku juga khawatir akan pencuri sapi yang tampaknya masih berkeliaran di Kabupaten Tanahlaut.
• Pria yang Cium Aurel Diungkap di Depan Atta Halilintar, Ashanty & Anang Hermansyah Bereaksi Begini
• Ekstasi & Sabu! Medina Zein Jadi Tersangka Kasus Narkoba, Ipar Ibra Azhari Pemakai atau Pengedar?
• Video Perlakuan Sarwendah pada Betrand Peto di Pesawat Disorot, Istri Ruben Onsu Tak Canggung Begini
"Saya juga sempat kecurian dulu, sapinya sudah keluar dari kandang, tapi pencurinya lepas," ujarnya kepada Banjarmasinpost.co.id, Selasa (31/12/2019).
Namun usai kejadian tersebut di dusunnya mulai kondusif.
"Kalau bisa pencuri sapi itu dibasmi, karena saya sebagai salah satu peternak juga resah dengan adanya kasus pencurian sapi di Ambungan kemarin," ujarnya.
Sementara Kadis Peternakan dan Keswan Kabupaten Tanahlaut Kalimantan Selatan, Suharyo mengatakan memang Kabupaten Tanahlaut salah satu daerah yang cukup banyak peternak sapi.
Ada lima kecamatan di Kabupaten Tanahlaut yang menjadi sentra ternak sapi yakni Kecamatan Pelaihari, Batu Ampar, Panyipatan, Bajuin dan Takisung.
Populasi sapi di Tanahlaut sendiri ada 80 ribu ekor dengan jumlah rumah tangga pemilik sapi yakni di atas 100 keluarga.
Kenaikan jumlah ternak sapi di Tanahlaut per tahunnya juga tak kurang dari 10 ribu ekor per tahun.
Menurutnya sangat disayangkan jika terjadi penurunan populasi sapi atas keresahan akan pencuri sapi.
"Namanya kita berusaha ya pasti ada saat lengah, dan kami minta agar desa-desa menyiagakan siskamling sehingga peluang masuknya maling sapi bisa minim," ujarnya.
Para penyuluh peternakan, terangnya, juga sudah memberikan imbauan agar menjaga keamanan usaha ternak kepada peternak.
Terutama keberadaan kandang yang harusnya tak boleh di atas 10 meter dari rumah. Dengan itu kandang sapi masih bisa terpantau dengan baik oleh pemilik.
"Selama ini sapi-sapi yang hilang itu juga banyak yang kandangnya jauh dari rumah, bisa juga yang hilang saat penggembalaan di padang-padang sawit dan dekat hutan," jelasnya.
Banjarmasinpost.co.id/Milna
