Pembangunan Jalan Tol
Jalan tol Banjarbaru-Tanahbumbu, Lengah Konsentrasi Motor Bisa Kepeleset
Adanya akses jalan darat ini memang begitu disambut gembira warga khususnya yang tinggal di Hulu Waduk Riam Kanan.
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Jalan tol Banjarbaru-Tanahbumbu memang sudah bisa dilalui kendaraan.
Adanya akses jalan darat ini memang begitu disambut gembira warga khususnya yang tinggal di Hulu Waduk Riam Kanan.
Masih dalam tahap pembangunan, akses jalan masih tahap pengerasan dan belum diaspal.
Pada permukaan jalan banyak batuan, di antaranya ada yang sulit dilalui motor karena jalanan berlumpur.
Motor bisa selip saat hujan deras.
• Wilayah Pengambangan Sering Didatangi Aparat Negara, Warga Mengeluh Tak Pernah Ada Perbaikan Jalan
• Pria yang Dipilih Via Vallen Sebagai Suami Cukup Punya Syarat Ini, Doa Rival Nella Kharisma Diungkap
• Sikap Aneh Adik Rizky Febian ke Teddy Pasca Lina Meninggal, Tangis Putri Sule Saat Ucap Ini
Banyaknya kerikil dan batuan berukuran besar membuat pengendara harus selalu ekstra hati-hati, sedikit saja lengah konsentrasi motor bisa kepeleset karena licin akibat kerikil.
Dari pantauan BPost, Minggu (12/1), ketika hari masih terang, lalu lintas lumayan ramai pengendara.
Hilir mudiknya warga berasal dari desa-desa di hulu Waduk Riam Kanan seperti Desa Bunglai, Dusun Sungai Luar Desa Tiwingan Baru, Desa Apuai, Desa Rantau Bujur serta Desa Rantau Balai.
Lima desa tersebut masuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar yang berada di pinggiran Waduk Riam Kanan.
Sejak jalan poros Awangbangkal-Batulicin dibuka tahun 2016, warga kampung di hulu waduk PLTA Riam Kanan Kecamatan Aranio lebih banyak melintas di jalur poros Awangbangkal-Batulicin, ketimbang menggunakan akses jalur air di Waduk Riam Kanan.
Ya, setelah terbukanya akses jalan poros baru tersebut, desa-desa di kawasan Waduk Riam Kanan lebih cepat ke ibu kota Kabupaten Banjar, meski tetap harus menempuh jalan menurun dan menanjak belum beraspal -hanya hamparan pengerasan batu.
Poros jalan Awangbangkal-Batulicin, adalah akses jalan baru bagian dari pengembangan jalan ‘tol baru’ Banjarbaru-Tanahbumbu yang mulai dikerjakan sejak 21 Oktober 2016 lalu hingga awal tahun 2019 ini.
"Kami berharap agar segera diaspal saja, katanya 2020. Sekarang kalau mau ke kota ya lewat jalur darat saja, dulu pakai kelotok lewat jalur air. Lewat jalur darat memangkas waktu," ucap Zainudin, warga Desa Rantau Bujur.
Nana, warga Rantau ini melewati jalur darat itu. Dia mau main ke Desa Rantau Bujur untuk berkemah dan memancing, dia melalui jalan pada Sabtu (11/1).
"Dari yang tadinya mau cepat malah jadi lama di perjalanan, alokasi dua jam jadinya tiga jam mulai Awangbangkal ke Rantau Bujur karena hujan deras, di jalanan harus hati-hati karena licin banyak kerikil. Juga banyak bagian permukaan jalan yang sulit dilalui jadi kubangan air dan lubang, motor bisa selip akibat tanah," kata dia.