Jalan Rusak di Pengambangan
Wilayah Pengambangan Sering Didatangi Aparat Negara, Warga Mengeluh Tak Pernah Ada Perbaikan Jalan
Sekitar 10 tahun sudah warga Pengambangan, Kecamatan Banjarmasin Timur, Kalsel, harus hidup di tengah rasa kerisauan.
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Sekitar 10 tahun sudah warga Pengambangan, Kecamatan Banjarmasin Timur, Kalsel, harus hidup di tengah rasa kerisauan.
Jalan permukiman mereka lalui, kerap terendam air.
Begitu pula titian jembatan yang menjadi akses satu-satunya saat mereka beraktivitas, pun dibayang-bayangi keberadaan lubang.
Yusar, warga RT 9 Kelurahan Pengambangan Kecamatan Banjarmasin Timur tidak menepis hal itu.
Bahkan menurutnya warga tidak tinggal diam dan sering memperbaikinya.
Namun hasil usaha itu tidak berlangsung lama.
Justru keberadaan lubang kembali muncul menghiasi lantai titian jembatan kayu tersebut.
• Pria yang Dipilih Via Vallen Sebagai Suami Cukup Punya Syarat Ini, Doa Rival Nella Kharisma Diungkap
• Sikap Aneh Adik Rizky Febian ke Teddy Pasca Lina Meninggal, Tangis Putri Sule Saat Ucap Ini
• Pernikahan Aurel Tak Disetujui Azriel Jika Putri Krisdayanti & Anang Hermansyah Lakukan Masih Muda
"Makanya, karena saking seringnya kami tambal sulam, kondisi jembatan tersebut jadi seperti itu. Papan lantainya berlapis-lapis. Selain itu ada pula yang lapuk dan telah menimbulkan lubang," jelasnya.
Masih Yusra, tentu saja hal tersebut membuat ia dan warga lainnya risau.
Terutama ketika malam hari, ia khawatir keberadaan lubang justru menjadi petaka bagi pengguna jalan atau warga.
"Maka dari itu sudah sebaiknya segera ada penanganan. Kasian soalnya warga yang lain, khawatir justru menimbulkan korban," kata Yusra.
Bahkan tidak hanya titian jembatan, Yusra juga mengeluhkan kondisi jalan permukimannya yang tak kunjung mendapatkan perhatian.
Pasalnya menurut ia, ketika air sungai sudah pasang di Sungai Martapura, kondisi tersebut membuat jalan permukimannya tenggelam dan warga kesulitan melintas.
"Wah, enggak bisa lewat pokoknya. Kalau tidak percaya datang saja lagi nanti malam ke sini biar bisa melihat langsung," jelasnya.
Tidak hanya Yusra, warga RT 10, Johan pun menuturkan hal senada.
Bahkan ia menyebutkan ketika air sungai pasang ketinggiannya merendam jalan permukiman hampir mencapai satu meter.
Akibatnya warga pun sulit beraktivitas setiap harinya.