Jalan Rusak di Pengambangan

Wilayah Pengambangan Sering Didatangi Aparat Negara, Warga Mengeluh Tak Pernah Ada Perbaikan Jalan

Sekitar 10 tahun sudah warga Pengambangan, Kecamatan Banjarmasin Timur, Kalsel, harus hidup di tengah rasa kerisauan.

Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/ghanie
Warga saat menunjukkan batas ketinggian air ketika pasang menggenangi Jalan Pengambangan Kecamatan Banjarmasin Timur. 

Terlebih anak-anak hendak ke sekolah, mereka tidak jarang harus menenteng atau menjinjing sepatunya demi melewati genangan air.

"Ya mau gimana lagi, genangan air setinggi itu. Toh, meskipun ada titian kayu galam di sana, namun air pasang juga ikut terendam, jadi kadang miris melihat anak-anak sekolah ketika air pasang saat pagi hari," jelasnya.

Johan mengatakan sebetulnya sudah sering menemui sejumlah aparatur sipil negara datang ke permukimannya.

Dari melakukan peninjauan hingga pengukuran kondisi jalan, hanya saja sampai saat ini belum ada perubahan signifikan.

Padahal kondisi ini sangat dikeluhkan warganya.

Bahkan tidak hanya warga Pengambangan, pengguna jalan lainnya pun juga kerap kepayahan ketika melewati genangan air tersebut.

"Karena kalau jalan raya di luar sana macet banyak pengendara yang memilih jalan sini. Meskipun kadang-kadang justru apes dialaminya. Motor mereka mogok lantaran kemasukan air. Makanya saya berharap, kalau bisa segera dilakukan perbaikan," jelasnya.

Sedangkan Ketua RT 9, Halim Ahmad tidak menepis jalan yang kerap terendam air pasang tersebut merupakan akses vital bagi sejumlah warga di tiga RT Kelurahan Pengambangan.

Meliputi RT 9, 10, dan 28 bahkan tidak hanya warganya, melainkan pengendara roda dua yang kerap melewati jalan permukimannya.

Meskipun sejak 2013 lalu kondisi jalan tersebut kian tidak memungkinkan dilalui.

Pasalnya selain , material jalan yang makin tergerus air, juga kian tingginya pasang surut.

"Seram pokoknya kalau sudah air pasang tinggi. Sampai-sampai lantai rumah saya saja tinggal dua sampai tiga jari lagi air masuk ke dalam," jelasnya.

Halim sangat berharap segera ada penanganan serius dari pemerintah setempat.

Terlebih dengan telah dilakukannya pembebasan rumah warga Desember 2019 tadi, supaya realisasi peninggian jalan segera dilaksanakan.

"Iya, ada sekitar 25 buahan rumah di bantaran sungai Desember 2019 tadi, telah habis dibebaskan. Oleh karena itu, saya sih berharap 2020 ini ada mulai pengerjaan," jelasnya.

Halim, mengaku beberapa waktu lalu memang sempat melihat desain rencana peningkatan jalan di permukimannya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved