Penerima Bantuan Sosial
Dua Janda Renta Hidup Miskin dan Sebatang Kara, Nama Mereka Tak Terdaftar dalam Penerima Bansos
Norhayati atau lebih dikenal Nini Urut, tinggal di sebuah gubuk yang cukup memprihatinkan di Gang Gandapura, Kelurahan Kelayan Selatan
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Norhayati atau lebih dikenal Nini Urut, tinggal di sebuah gubuk yang cukup memprihatinkan di Gang Gandapura, Kelurahan Kelayan Selatan, Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kalsel.
Saat ditemui BPost, Senin (13/1) siang, perempuan yang mengaku telah berusia 80 tahun itu tampak sangat bersyukur dengan sebungkus nasi yang ia dapat dari seorang warga.
"Iya, Alhamdulilah ini tadi diberi orang. Tapi kalau habis, tidak ada lagi. Esok? Paling nunggu pemberian orang, itu pun bila ada," ujar nenek yang hidup sebatang kara ini.
Disinggung mengenai apakah pernah mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah, Norhayati mengaku selama ini tidak pernah menerimanya.
• 2 Sosok Penyelamat Pernikahan Ahmad Dhani & Mulan Jameela Diungkap, Mantan Maia Estianty Sebut Ini
• Biaya Sekolah Anak Nia Ramadhani Bikin Feni Rose Kaget, Istri Ardi Bakrie Jemput Pakai Helikopter
• Ashanty Mati Perlahan Jadi Misi Pengirim Santet pada Istri Anang, Ibu Aurel Hermansyah Bereaksi
Justru sehari-hari ia hanya bisa bergantung dengan belas kasihan pemberian tetangganya.
"Bantuan beras tidak pernah, bantuan duit apalagi. Jadi, mau tidak mau saya pun hanya bisa pasrah. Tapi kalau ditanya apakah menginginkannya, jelas saja saya ingin," harapnya.
Tidak hanya Norhayati, nasib kurang mujur di usia senja lainnya juga dialami Ramlah, warga Kelurahan Kelayan Selatan.
Perempuan kelahiran 1938 tersebut telah lama hidup menjanda dan sebatang kara di sebuah rumah yang memprihatinkan.
Ramlah tidak menampik meski ia menyandang status janda, namun belum ada bantuan sosial dari pemerintah yang diterimanya.
Justru asanya itu pernah berhenti, sampai dengan kedatangan petugas ke rumahnya untuk meminta kelengkapan berkas beberapa waktu yang lalu.
"Hasilnya? Alhamdulilah sampai sekarang belum pernah dapat bantuan. Pernah dulu, cuma itu lama banget," jelasnya.
Disinggung seberapa besar harapannya bisa masuk dalam basis data terpadu atau BDT keluarga penerima manfaat, Ramlah mengaku sangat tinggi.
Karena dengan itu, setidaknya kebutuhan hidup sehari-harinya pun teringankan.
"Iya kalau ada sih, saya sangat bersyukur sekali. Tapi kalau tidak ada juga, ya apa boleh buat. Saya juga orang kecil, jadi tidak banyak yang bisa saya lakukan," ungkapnya.
Meskipun asa kedua janda renta itu tahun ini masih sebatas harapan.
Pasalnya, nama mereka tidak tercantum dalam data sebagai penerima manfaat bantuan sosial di Kelurahan Kelayan Selatan.
