Menguak Misteri Pahajatan Batu Piring

Wajib Diketahui, Ini Tata Krama yang Harus Dilakukan Saat Berada di Pahajatan Batu Piring Balangan

Mengucap salam, kalimat itulah yang wajib diucapkan saat memasuki area Pahajatan Batu Piring Kabupaten Balangan.

Penulis: Isti Rohayanti | Editor: Didik Triomarsidi
Banjarmasinpost.co.id/Isti Rohayanti
Juru Kunci Pahajatan Batu Piring membuka pintu masuk menuju area pahjatan 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN- Mengucap salam, kalimat itulah yang wajib diucapkan saat memasuki area Pahajatan Batu Piring Kabupaten Balangan.

"Assalamualaikum ya Ahli Gaib" ujar Juru Kunci Pahajatan Batu Piring, Asran mencontohkan ucapan salam tersebut.

Pahajatan Batu Piring memiliki gerbang dan pagar yang diletakan kain kuning. Kain kuning ini juga sebagai penutup pintu masuk ke dalam pahajatan tersebut.

Apabila hendak ke dalam ujar Asran, ketika membuka kain kuning di pintu masuk, maka mengucapkan salam adalah wajib. Kemudian pada pintu masuk yang kedua, beberapa langkah dari pintu pertama, juga mengucap salam.

Pahajatan Batu Piring berada di area terbuka, bahkan sisi kiri kanan merupakan hutan dan dibelah aliran sungai.

Helmy Yahya Diberhentikan sebagai Dirut TVRI? Kementerian Kominfo: Saya Malah Belum Dengar!

VIDEO Massa Mengaku Dibayar Rp 100 Ribu Dipotong Rp 40 Ribu untuk Demo Anies Baswedan, Dewi Tanjung?

VIRAL di Medsos, Ayah Ini Wara Wiri Bingung Hendak Kuburkan Jenazah Bayinya, Ditolak karena Dhuafa

Pada tempat itu ujar Asran, juga ditunggu oleh 41 alim ulama yang tidak bisa terlihat oleh mata biasa. Namun mereka membantu orang yang mengajukam hajat ke tempat tersebut.

Memasuki area pahajatan, sopan santun pun wajib dijaga. Dilarang membuang sampah sembarang, tidak boleh meletakan sesajen dan harus sopan layaknya bertamu ke tempat orang.

Keharusan lainnya ujar Asran ialah jangan sampai ke tempat tersebut tanpa izin. Karena bisa berakibat hal yang tidak diiginkan. Tak kalah penting, perempuan datang bulan juga dilarang keras untuk masuk ke dalam. Karena tempat itu ujar Asran dianggap suci.

Dipercaya Sebagai Tempat Suci

Dipercaya sebagai tempat berhajat atau perantara keinginan, Pahajatan Batu Piring Kabupaten Balangan, tak jarang dikunjungi orang.

Bertempat di Kelurahan Batu Piring, Kecamatan Paringin, Kabupaten Balangan, Kalsel, pahajatan ini berawal dari pembangunan gorong-gorong pada jaman penjajahan Jepang. Kemudian seiring berjalannya waktu, dianggap sebagai tempat suci yang ditunggu oleh mahluk gaib.

Keberadaan Pahajatan Batu Piring, ujar juru kunci tempat tersebut, Asransyah telah ada sejak jaman Jepang dulu. Kemudian turun temurun juru kuncinya diwariskan hingga ke dirinya.

Telah hampir 30 tahun, Ahsani menjadi juru kunci pahajatan tersebut. Ia juga sebagai perantara penyampaian dari mahkuk gaib yang dipercaya menunggu pahajatan.

Pengakuan Ayu Ting Ting Soal Tukul Arwana Bikin Heboh, Baju Couple Sohib Ruben Onsu Itu Disorot

Penampakan Sederet Mobil Mewah Milik Bos Jiwasraya yang Disita Kejagung, Ada Seharga Rp 1,8 Miliar

VIDEO Massa Mengaku Dibayar Rp 100 Ribu Dipotong Rp 40 Ribu untuk Demo Anies Baswedan, Dewi Tanjung?

"Ini ada sejak jaman Jepang. Kemudian juru kuncinya turun temurun," ujar Asran.

Tak hanya menjelaskan perihal bagaimana pahajatan tersebut, Asran juga membantu orang yang datang untuk memberikan arahan.

Terlebih ketika di Pahajatan Batu Piring, apa yang dihajatkan diganti dengan benda atau hewan.

Namun tak harus selalu sama. Melainkan sesuai besar kecilnya hajat dari si empunya.

Sementara penentu apa yang diberikan, Asran mengatakan, ia juga mendapat arahan dari penunggu yang merupakan mahluk gaib di pahajatan itu.

Wadah Pejabat Curhat di Pahajatan Batu Piring

Jejeran miniatur rumah di Pahajatan Batu Piring Kabupaten Balangan dibuat oleh ratusan orang. Mereka adalah pengunjung yang berhajat di tempat tersebut, kemudian diminta untuk membangun rumah mini.

Kurang lebih 400 unit miniatur rumah berwarna-warni menghiasi area pahajatan. Ditambah lagi satu pendopo utama yang biasa digunakan sebagai tempat berdoa.

Rupanya, warga yang datang dan membuat bangunan di pahajatan itu bukan hanya penduduk lokal. Melainkan juga dari provinsi tetangga. Tak hanya itu, empunya hajat pun ada pula pejabat wilayah setempat.

"Tempat ini dibuka untuk umum. Siapa saja yang hendak berhajat. Selama ini yang datang itu dari Balangan, luar daerah bahkan pejabat dan alim ulama," ucap juru kunci Pahajatan Batu Piring, Asran.

Sebutnya, setiap empunya hajat akan mendapatkan arahan yang berbeda. Terutama mengenai apa yang diberikan sebagai ganti hajat tersebut.

Juru Kunci Pahajatan Batu Piring, Asran menunjukan lokasi pemandian yang ada di Pahajatan Batu Piring Kabupaten Balangan
Juru Kunci Pahajatan Batu Piring, Asran menunjukan lokasi pemandian yang ada di Pahajatan Batu Piring Kabupaten Balangan (Banjarmasinpost.co.id/Isti Rohayanti)

"Tidak harus selalu rumah. Ada juga meletakan kembang, memotong kambing dan meletakan kain kuning. Tergantung apa dan bagaimana hajatnya," ucap Asran.

Tak jarang ujarnya, orang yang meremehkan keberadaan pahajatan tersebut mengalami sakit. Sementara mereka yang melaksanakan hajat tak sesuai ritual, bisa saja tidak dikabulkan.

Asran juga menegaskan, di Pahajatan Batu Piring dilarang meletakan sesajen. Namun sebagai syarat berdoa, empunya hajat mesti menyediakan kopi, num-numan, pisang dan beberapa syarat lainnya untuk didoakan dan menghabiskan hubungan antara empunya hajat dengan apa yang diberikan.

Pernah Disebut Ada Kuburan

Pahajatan Batu Piring Kabupaten Balangan, Kalsel merupakan satu tempat yang dianggap suci dan perantara pengabul hajat.

Tempat ini disampaikan oleh Juru Kunci Pahajatan Batu Piring, Asransyah murni tempat untuk "meminta". Bahkan ada bangunan layaknya pendopo sebagai tempat berdoa.

"Kemaren sempat ada kabar kalau ini adalah kuburan. Saya meluruskan disini, kalau di pahajatan ini sama sekali tidak ada makam. Murni tempat pahajatan," jelas Asran.

Namun tetap setiap hajat yang dipinta juga melaui usaha dan tasbih. Tetap saja ujar Asran, permintaan ditujukan kepada Allah SWT. Sementara tempat tersebut hanya sebagai perantara.

Juru Kunci Pahajatan Batu Piring, Asran menunjukan lokasi pemandian yang ada di Pahajatan Batu Piring Kabupaten Balangan
Juru Kunci Pahajatan Batu Piring, Asran menunjukan lokasi pemandian yang ada di Pahajatan Batu Piring Kabupaten Balangan (Banjarmasinpost.co.id/Isti Rohayanti)

Ia juga menyayangkan beredar tulisan di internet kalau bangunan pahajatan tersebut merupakan rumah kurcaci. Sehingga beberapa kesalahpahaman diterangkan oleh Asran.

"Berbagai macam asumsi dan sebutan dari pahajatan ini di luar sana. Terutama yang sudah beredar di internet. Padahal tempat ini disebut sebagai pahajatan," jelasnya.

Ada Rumah-rumahan Mini

Puluhan bangunan miniatur rumah terbuat dari papan berdiri di Pahajatan Batu Piring Kabupaten Balangan.

Rumah-rumah berbentuk mini itu rupanya bayaran atau pemberian dari empunya hajat saat apa yang mereka inginkan terkabul. Sementara ukuran rumah juga berbagai macam, ada yang kecil, hingga yang lebih besar.

Rumah mini yang dibangun pada pahajatan itu diberi nama dan tanggal serta tahun. Itu sebagai penanda pemilik hajat. Sementara bentuknya berbagai macam rupa, ada miniatur rumah banjar, bangunan adat dayak dan rumah joglo.

"Keberadaan miniatur rumah ini merupakan bangunan yang dibuat oleh orang-orang yang berhajat kesini," ucap juru kunci Pahajatan Batu Piring, Asransyah.

"Ukurannya tergantung dari besar kecilnya hajat orang tersebut," tambahnya.

Pahajatan Batu Piring seolah satu permukiman mini yang di dalamnya terdiri banyak rumah. Bangunan tersebut, "dilihat" sama sekali tidak ada isinya pada bagian dalam.

Asran mengatakan, ada kurang lebih 400 miniatur rumah di lokasi tersebut. Belum lagi yang sudah rata dengan tanah seiring berjalannya waktu, serta tumpang tindih dengan rumah mini lainnya.

Senin dan Jumat Dianggap Hari Terbaik

Ada hari yang dianggap baik untuk datang ke Pahajatan Batu Piring Kabupaten Balangan. Pasalnya, pada hari tersebut, dipercaya para "penunggu" pahajatan berada di tempat.

Senin dan Jumat, dipercaya hari yang pas bagi pengunjung untuk meniatkan hajatnya dari rumah dan dibawa ke Pahajatan Batu Piring tersebut. Itupun tergantung jenis hajat dan permasalah apa yang dibawa si empunya.

Juru Kunci Pahajatan Batu Piring, Asran menerangkan, dua hari yang dianggap baik juga memberikan hajat yang berbeda.

Tempat berdoa atau pendopo pahajatan diletakan kain kuning dan bunga yang merupakan pemberian dari empunya hajat
Tempat berdoa atau pendopo pahajatan diletakan kain kuning dan bunga yang merupakan pemberian dari empunya hajat (Banjarmasinpost.co.id/Isti Rohayanti)

Apabila untuk kelancaran rejeki, jodoh, usaha dan sejenisnya disarankan datang pada hari Senin. Sementara apabila sebagai pengobagan guna-guna, santet dan hubungan rumah tangga disarankan pada hari Jumat.

Tentunya ujar Asran, ada beberapa syarat yang juga harus dipenuhi si empunya hajat di tempat yang dianggap suci tersebut. Kemudian si empunya hajat juga jangan sampai menyalahi ritual yang disarankan.

Meski berhajat di tempat itu, Asran menegaskan permintaan atau doa tersebut tetap ditujukan pada yang Satu, yakni Allah SWT. Tempat tersebut hanya sebagai perantara membantu dikabulkannga hajat oleh Tuhan. Selain itu si empunya hajat juga harus berupaya, bukan hanya berdiam diri setelah hajatnya dibuat.

(Banjarmasinpost.co.id/isti rohayanti)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved