Kepala Tahura Sultan Adam Sambangi Persemaian dan Cek Rehab DAS PT Adaro

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Kepala Tahura Sultan Adam, Ainun Jariah, bergegas masuk ke mobil dinas double cabin.

Mobil itu meluncur menuju Desa Awang Bangkal Barat, Kabupaten Banjar.

Tepatnya, di tempat Persemaian Tahura dan Kebun Bibit Desa (KBD) yang dikelola Kelompok Tani Hutan (KTH) Cahaya Baru.

Sesampainya di lokasi, Ainun disambut manajer Bambang Susilo dan kru persemaian. la langsung berkeliling di antara kehijauan tanaman.

Ainun meminta kepada kru persemaian agar terus menyemai dan merawat dengan baik bibit yang sudah tumbuh.

Kalau sudah waktunya digeser, maka segera lakukan penggeseran.

Persemaian ini diminta menambah lagi koleksi tanaman hias, sesuai dengan arahan Kepala Dinas Kehutanan Kalsel, Hanif Faisol Nuroflq, beberapa waktu lalu.

"Silakan berburu mencari stek atau biji tanaman hias yang baik untuk disemai di sini. Jangan sampai ada polybag yang kosong," tuturnya.

Ainun meminta supaya menginformasikan perkembangan kemajuan persemaian melalui media sosial kepada masyarakat.

"Termasukjika warga berminat memperoleh bibit gratis. Silakan datang ke persemaian," ucapnya.

Manajer Persemaian Tahura Sultan Adam, Bambang Susilo, menuturkan, di tempat tersebut ada beberapa jenis bibit.

“Ada kemiri, jengkol, petai, nangkadak, asam jawa, belimbing dan tanaman hias jenis melati jakarta, merak, dan mahkota," kata pria yang akrab disapa Sepuh ini.

Selanjutnya, Kepala Tahura menyempatkan waktunya mengunjungi Kebun Bibit Desa (KBD) yang yang dikelola KTH Cahaya Baru.

Tempatnya tidak jauh dari persemaian tahura.

Sebelumnya, Kepala Tahura cek rehab DAS PT Adaro. Dimana, Kepala Tahura Sultan Adam, Ainun Jariah, turun langsung mengecek lokasi rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) IPKH PT Adaro Indonesia di Desa Balimas dan di Gunung Pamaton, Kabupaten Banjar.

Ainun datang didampingi Kepala Seksi Perlindungan Hutan dan Kasubbag Tata Usaha Tahura Sultan Adam dan beberapa staf.

Di Balimas dan Gunung Pamaton, Ainun dan jajaran melihat secara langsung kondisi tanaman.

Dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan penilaian terhadap program Rehab DAS IPPKH PT Adaro tersebut.

"Agar lokasi yang akan dinilai ini benar-benar siap, maka saya ingin melihat langsung kondisi tanaman di lapangan. Kondisinya saat dimonitor cukup bagus. Namun, yang menilai keberhasilan nanti adalah tim yang menentukan," tambahnya.

Kepada PT Adaro Indonesia, ia meminta agar segera dilakukan pemeliharaan, yaitu pemupukan dan penyulaman.

Ia juga meminta kepada pengawas Rehab DAS agar yang mengawasi di kedua lokasi tersebut untuk lebih intensif lagi. (AOL/*)