Berita Regional

Begini Penampilan Arya Permana Setelah 4 Tahun Menurunkan Berat Badan yang Dulu Mencapai 193 Kg

Pertengahan tahun 2016, Arya Permana bocah berusia 10 tahun asal Karawang menjadi sorotan media dan dijuluki sebagai anak berbadan paling besar

Editor: Eka Dinayanti
KOMPAS.COM/FARIDA
Arya Permana (14) saat melakukan olahraga ringan di rumahnya, Desa Cipurwasari, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Jumat (24/1/2020) 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pertengahan tahun 2016, Arya Permana bocah berusia 10 tahun asal Karawang menjadi sorotan media dan dijuluki sebagai anak berbadan paling besar di dunia.

Kala itu berat badan Arya mencapai 192 .

Dilansir dari BBC Indonesia, Rokayah bercerita anak keduanya, Arya Permana lahir normal seperti bayi pada umumnya pada 15 Februari 2006.

Namun saat usia 5 tahun, Arya mulai suka makan.

Saat usianya delapan tahun, berat badan Arya bertambah dengan drastis.

Berat badan Arya mencapai 192 kilogram hingga ia tidak bisa pergi sekolah yang jaraknya hanya 30 meter dari rumahnya.

Arya mengaku sesak nafas jika berjalan.

Dana Bansos KIP yang Masuk ke Rekening Siswa Digunakan Membeli Keperluan ini

Penampakan Joroknya Pasar Tradisional Kota Wuhan, Tempat Virus Corona yang Membunuh 26 Orang

Derita Masa Lalu Anang Hermansyah Disinggung Ashanty, Ibu Sambung Aurel Lakukan ini ke Arsy

Akhirnya Arya menghabiskan sepanjang waktu di rumah.

Rokayah bercerita berat badan anaknya bertambah karena asupan makanan yang berlebihan.

"Kalau dulu makannya banyak, dua piring, sampai lima kali makan sehari", kata Rokayah, Juli 2016 lalu.

"Mie dua mangkok, bakso dua mangkok, beli bubur dua mangkok. Tidak ada yang semangkok, dia mah kalau makan....Kalau gak dibuatkan dia marah, nangis-nangis, ibu gak tega dia marah."

Rokayah mengaku sering menangis saat Arya bertanya apakah ia bisa jalan kaki lagi ke sekolah.

"Saya sedih anak bilang gitu, suka nangis kalau (dia) bicara gitu, gak bicara begitu juga ibu suka nangis."

Walaupun tak bisa pergi ke sekolah, guru Arya di SD Cipurwasari datang 3 minggu sekali untuk mengajari Arya di rumah.

"Sebenarnya Arya itu prestasinya bagus, dari kelas 1 sampai kelas 2 SD dia peringkat satu terus. Makanya, kita inisiatif guru yang datang ke sini," kata kepala sekolah, Mustopa.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved