Wabah Virus Corona
3 WNI Ditahan China karena Tak Lolos Screening, 4 Lainnya Merasa Nyaman Padahal Virus Corona Mewabah
3 WNI Ditahan di China karena Tak Lolos Screening, 4 Lainnya Merasa Nyaman Padahal Virus Corona Mewabah
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - 3 WNI Ditahan di China karena Tak Lolos Screening, 4 Lainnya Merasa Nyaman Padahal Virus Corona Mewabah
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memastikan 238 warga negara Indonesia ( WNI) dievakuasi dari Provinsi Hubei, China, ke Tanah Air.
Jumlah itu berkurang tujuh orang dari rencana awal yang akan mengevakuasi 245 orang.
"Jadi 238 yang datang, menurut data," kata Menkes seperti ditulis Antara, Minggu (2/2/2020).
• Punya Rp 60.000 T & Suruh Prabowo Beli 3 Ribu Pesawat Tempur, Raja King of The King Ternyata Miskin
• VIRAL Cari Jodoh Lewat Iklan di Baliho Pinggir Jalan, Pria Ini Sukses Menemukan Perempuan Idamannya
• Kemarahan Warga Natuna Terkait Karantina WNI dari Wuhan, Menkes Yakin yang Dilakukan Aman
• 6 Mahasiswi Kaget dan Marah Melihat Seorang Mahasiswa Masturbasi di Hadapannya, Warga Pun Bertindak
Menkes mengaku akan memeriksa kembali kepastian jumlah tersebut.
Dari tujuh orang yang tak kembali ke Tanah Air, Menkes menyebut, empat di antaranya menyatakan tidak bersedia dievakuasi atas kehendak sendiri.
"Empat orang menyatakan untuk tidak mau berangkat karena lebih nyaman di sana. Meski kita sudah tawarkan semua," tambahnya.
Mereka, kata Menkes telah membuat surat pernyataan yang menyebutkan alasan mereka tidak bersedia dievakuasi.
Sementara tiga orang lainnya tidak lolos uji pemeriksaan yang dilakukan Pemerintah China.
"Yang tiga tidak lolos screening, screening yang dilakukan pemerintah China yang bertahap, tiga tahap mereka harus jalani," ujarnya.
Pemeriksaan yang dilakukan pemerintah China, lanjut Terawan, melegakan karena memberi kepastian bahwa WNI yang dievakuasi adalah mereka yang dalam keadaan sehat.
"Itu membuat kita merasa nyaman bahwa yang berangkat ke kita ini sudah dipastikan oleh pemerintah China bahwa itu (mereka) adalah orang-orang yang sehat," tegasnya.
Namun demikian, pemerintah Indonesia tetap harus memastikan kembali kesehatan WNI yang mendarat di Tanah Air melalui pemeriksaan yang dilakukan sesuai dengan standar WHO.
"Peraturannya (ketika) mendarat di sini (Indonesia) saya yang harus memastikan. Saya harus pastikan, sehat betul apa tidak, standarnya sama atau tidak," ujarnya.
"Itu adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan namanya cek dan ricek sesuai dengan standard WHO yang ada," katanya.
