Pasar Sungai Jingah Basasirangan
Pasar Sungai Jingah Basasirangan Mendunia, Dikunjungi Turis Asal Jepang, Thailand dan Malaysia
Kain Sasirangan sekarang tak kalah 'tenarnya' dengan kain Batik. Pembelinya tak hanya turis lokal, juga manca negara.
Penulis: Syaiful Anwar | Editor: Hari Widodo
BANJARMASIN POST.CO.ID - Kain Sasirangan sekarang tak kalah 'tenarnya' dengan kain Batik dan lainnya yang berasal dari luar daerah. Pembelinya tak hanya turis lokal, juga manca negara.
Salah satu pengrajin sekaligus pemilik Toko Lutfhiah Sasirangan Sungai Jingah, Lutfhiah mengatakan yang membeli di tempatnya bukan hanya dari berbagai daerah di Kalsel seperti Hulu Sungai serta Jawa, Jakarta, Papua.
"Bahkan ada turis dari Malaysia, Thailand hingga Jepang yang singgah dan membeli buat oleh-oleh disini," ungkap pengusaha muda berusia 20 tahun ini.
Lutfhiah pun bercerita, untuk harga kain Sasirangan bervariasi, tergantung kain dan motifnya. Untuk kain Katun Jepang harganya Rp 75.000, kain Satin mulai Rp 100.000 sampai Rp 180.000, tergantung motif dan faktor kesulitan membikinnya.
• BREAKING NEWS : 200 Warga Tiga Desa di Anjir Muara Batola Kena Tipu, Setor Duit ke Koperasi Fiktif
• Kaum Milineal Dominasi Pengrajin Sasirangan Sungai Jingah, 23 Pemilik Usaha Adalah Anak Muda
• Kabar Buruk Soal Almira, Cucu SBY & Ani Yudhoyono Disampaikan AHY, Suami Annisa Pohan Ungkap Ini
• Ayu Ting Ting Dipersunting Shaheer Sheikh Tahun 2020 Kata Sosok Ini, Lalu Nasib Didi Riyadi & Igun?
Katun sutera harganya Rp 250.000 sampai Rp 350.000 dan sutera Rp500.000.
"Paling laku kain katun sutera, karena harganya terjangkau. Saya juga lebih banyak jual kain saja," ungkap perempuan muda yang merintis usahanya sejak tahun 2018 ini.
Dia pun bercerita, bila pembeli atau turis ingin melihat-lain cara membuat kain Sasirangan, dengan tangan terbuka melayaninya.
Lutfhiah pun bercerita, kendala yang dialami selama ini seperti bahan dasar kain kosong, harga kain naik dan lain-lain. (banjarmasin post.co.id/syaiful anwar)
