Berita Kabupaten Banjar
VIDEO : Pegawai RSJ Sambang Lihum Kena Semprot Dirut Lantaran Datang Terlambat
VIDEO : Pegawai RSJ Sambang Lihum Kena Semprot Dirut Lantaran Datang Terlambat
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Royan Naimi
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Puluhan pegawai di lingkungan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum (Sali) mengikuti Workshop Komunikasi Efektif di Aula setempat, Selasa (4/2/2020) pagi.
Suasana awal dimulainya pembukaan workshop sempat agak tegang. Ini menyusul adanya beberapa peserta yang datang terlambat.
Spontan mereka kena 'semprot' Direktur Utama RSJ Sali dr H IBG Dharma Putra MKM yang dikenal sangat disiplin waktu.
"Itu siapa namamu? Setelah ini nanti menghadap saya, jangan biasakan datang terlambat begitu," ucap Dharma ketika seorang perempuan datang terlambat dan langsung duduk di kursi deretan belakang.
• Tangan Gaduk Patahkan Tulang Hidung Prastio di Sungai Andai Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan
• Perdebatan Ammar Zoni dan Irish Bella Disorot, Protes Teman Dylan Carr ke Ibel Karena Ini
• Nikah Siri Sarita Abdul Mukti & Brondong 18 Tahun Terjadi di Masa Lalu, Bikin Faisal Harris Begini
• Akhirnya Teddy Buka Suara & Ungkap Pencuri Perhiasan Ibu Rizky Febian, Lina yang Diberi Sule
Nada tinggi kembali dilontarkan Dharma ketika empat peserta laki-laki kembali masuk ke aula dan datang terlambat.
"Tolong semuanya perhatikan, displin lah terhadap waktu. Jangan semaunya," tandasnya.
Semua peserta workshop pun spontan terdiam. Sementara mereka yang datang telat diperintahkan untuk mengisi absen tersendiri.
Sebelumnya Dharma begitu masuk ke aula langsung menuju podium di depan.
Seperti biasa, ia mengabsen satu per satu peserta yang tertera dalam daftar. Ketika nama yang dipanggil tidak ada, ia menanyakan kepada peserta lain.
Di hadapan seluruh peserta workshop, Dharma menegaskan disiplin waktu sangat penting karena hal itu akan menjadi kebiasaan dalam aktivitas keseharian.
Hal itu wajib diperhatikan secara serius oleh semua pegawai. Pasalnya secara langsung juga akan tercermin pada pelaksanaaan tugas, apalagi yang menyangkut pelayanan kepada masyarakat (pasien).
"Saya berharap sebelum saya tiba di sini (aula), peserta sudah siap berkumpul semua. Bukan justru saat saya tiba, ada saja yang belum tiba. Jangan memganggap diri lebih penting," tegasnya.
Sebelum memberikan pengarahan teknis, Dharma juga kembali meminta semua peserta lebih dulu mengisi kursi di deelretan depan yang masih kosong. Semuanya pun bergegas pindah duduk mendekat ke barisan depan.
Dharma menuturkan workshop tersebut digelar guna meningkatkan kualitas komunikasi di internal jajarannya. Dengan begitu komunikasi yang terbangun dengan masyarakat (pasien, keluarga pasien) makin baik.
"Outcome yang saya harapkan dari workshop ini yakni menurunnya keluhan masyarakat. Jika komunikasinya baik dan efektif tentu otomatis tidak akan muncul keluhan," sebutnya.
Diakuinya selama ini masih ada sejumlah keluhan. Umumnya di unit instalasi gawat darurat (IGD) dan di apotek.
"Umumnya keluhan yang muncul karena merasa lama terlayani," sebutnya.
Hal itu sebenarnya hanya disebabkan komunikasi yang kurang efektif antara pasien dan petugas. Di antaranya dimungkinkan karena tidak membaca informasi-informasi yang dipajang di dinding terkait mekanisme pelayanan.
Contohnya pengutamaan pelayanan bagi pasien yang gawat darurat. Pelayanan tetap sesuai nomor antrean, tapi jika ada pasien yang gawat darurat, itu yang didahulukan.
"Nah, hal seperti ini yang kadang tidak diketahui padahal sudah diinformasikan dan dipajang. Dalam kondisi seperti itu lah perlunya komunikasi yang efektif, petugas mesti cepat dan selalu menginformasikan secara lisan sehingga tak muncul keluhan," sebutnya.
(banjarmasinpost.co.id/idda royani)