HPN 2020
Menteri LHK dan Ketua HPN 2020 Tinjau Hutan Pers, Presiden Akan Tanam Pohon Berusia 20 tahun
Ketua Pelaksana Hari Pers Nasional (HPN) Auri Jaya, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar, didampingi Kepala Dinas
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Ketua Pelaksana Hari Pers Nasional (HPN) Auri Jaya, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar, didampingi Kepala Dinas Kehuatan Provinsi Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq meninjau lokasi acara penanaman pohon di hutan pers areal Hutan Kota Setdaprov Kalsel di Banjarbaru, Jumat (7/2/2020) pagi.
Areal penanaman itu akan dihadiri oleh Presiden Ri, Joko Widodo besok di hutan pers yang disediakan dalam momen Hari Pers Nasional (HPN) 2020 yang dipusatkan di Kalimantan Selatan.
Sudah terlihat satu pohon berdiri tegak di bundaran yang disebut areal lokasi hutan pers seluas enam hektare lebih.
Pohon itu adalah pohon Mersawa Tenam atau dengan bahasa latin Anisoptera marginata Korth.
Pohon ini tergolong tanaman termasuk suku meranti-merantian (Dipterocarpaceae).
• Lagi! Penampakan Gisella Anastasia Berbikini Disorot, Foto Mantan Gading Marten Jadi Begini
• Kulit Cempedak Kini Lebih Mahal dari Isi Buahnya, ini Penyebabnya
• Misteri Pekerjaan Asli Teddy, Suami Lina Akhirnya Teruak, Apa Sebanding Sule si Ayah Rizky Febian?
Rencana besok Jokowi menimbun pohon yang sudah ditancapkan di tengah bundaran itu.
Dalam kesempatan itu, Menteri LHK, Siti Nurbaya meminta kepada panitia lokal untuk meminta akses atau jalan khusus kepada lima perwakilan PWI Pusat untuk menanam pohon besok harinya.
Selain itu disiapkan pula pohon atau bibit yang akan ditanam oleh menteri kabibet indonesia maju.
"Hari ini kita persiapkan hutan pers tanaman endemik Indonesia. Meski pertama sebenarnya, tapi ini yang paling serius karena didukung penuh Kementerian Lingkungan Hidup. Nanti Menteri LHK akan membimbing kami," kata Auri Jaya.
Auri Jaya berharap di setiap momentum HPN kedepannya selalu ada kepedulian wartawan terhadap lingkungan.
Itu yang paling penting saat ini.
"Rencananya memang besok akan diresmikan oleh Presiden Ri, Joko Widodo, dan juga ada kebun bibit desa diharapkan untuk sustainable atau berkelanjutan," kata Auri Jaya.
Karena kebetulan HPN di Kalimatan yang masih banyak lahan hutan, maka momen HPN 2020 ini dikaitkan dengan rencana ibu kota juga akan pindah ke Kalimantan.
"Karena itu HPN Kalsel ini temanya pers menggelorakan Kalimantan Selatan sebagai pintu gerbang ibu kota negara. Ketika ibu kota negara dibangun kemajuan juga tidak dirasa oleh Kaltim aja tapi Kalsel juga akan di kota penyangganya yakni Kalsel juga akan maju," kata Auri Jaya.
Terkait hutan pers, Auri Jaya memaparkan maknanya pers dan PWI atau lainnya tidak hanya mengejar berita tapi juga harus memiliki kepedulian terhadap lingkungan termasuk peduli penanaman atau penghijauan.
"Kalau daerah lain yang notabene tidak ada hutan bisa dialihkan kegiatan lain yang berkaitan dengan lingkungan," kata dia.
Adapun Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar, menegaskan ada dua hal yang sering ditekankan oleh Presiden.
Pertama ditekankan bahwa pembangunan atau penataan ibu kota sejalan dengan lingkungan.
"Tidak benar jika ada yang bilang pembangunan itu mengorbankan lingkungan. Jelas bahwa nanti pembangunan tetap akan mempedulikan lingkungan karena pola pengembangannya mengedepankan aspek lingkungan," kata dia.
Kedua, soal ada persoalan lubang tambang itu terus ditata dan pemulihan lingkungan terus dilakukan dengan penanaman.
Menjadi sangat penting, karena adanya bencana yang di awal tahun.
Dan ini menjadi alarm bagi semua untuk membaiki lingkungan sekitar.
"Mengapa pers dikaitkan dengan penghijauan yakni karena jembatan komunikasi publik yang paling baik adalah dari Jurnalis. Karena itu kami dukung penuh dari PWI untuk HPN tahun ini, konten dan konteks nya sangat kuat," kata dia.
Adapun Hanif Faisol Nurofiq, menambahkaan dalam rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 2020 di Kalimantan Selatan, pada Sabtu (8/2/2020) ini juga akan dihadiri presiden RI, Joko Widodo.
Presiden sudah disiapkan untuk melakukan penanaman Pohon Mersawa Tenam atau dengan bahasa latin Anisoptera marginata Korth.
Pohon ini tergolong tanaman termasuk suku meranti-merantian (Dipterocarpaceae).
"Pohon yang disediakan untuk penanaman oleh presiden ini umurnya 20 tahun lebih jenis meranti. Pohon yang akan ditanam Presiden Jokowi ini, tergolong langka yang sudah mulai punah," kata Kepala Dinas Kehutanan Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq.
Usia pohon ini bisa sampai 300 tahun, tingginya bisa mencapai empat hingga 50 meter.
Posisi yang akan ditanam oleh Prwsiden disiapkan di tengah.
"Memilih tanaman meranti merantian atau dipterocarpaceae sebagai ciri khas hutan di Kalsel. Dan diberi yang besar biar membeda," kata Hanif.
Direncanakan ada dua prasasti pada saat yang bersamaan di momen penanaman di hutan kota itu.
Pertama direncanakan akan dibangun hutan pers taman spesies endemik Indonesia.
Kedua, meresmikan taman hutan hujan tropis Indonesia.
Menurut Hanif, untuk penamaan Miniatur Hutan Hujan Tropis (M2HT) pun akan diubah menjadi hutan hujan tropis Indonesia, menyambut gerbang hutan negara.
Dijelaskan Hanif, jika kemudian diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo, tanaman hutan hujan tropis Indonesia ini akan menjadi pertama yang diresmikan karena belum ada di daerah lain.
"Ini jelas suatu kebanggaan kita semua sebagai rakyat Kalsel," kata Hanif tanpa memperinci detail kapan dan teknis pelaksanaan penanaman dan peresmian simbolis tersebut.
Bahkan, bukan hanya Prwsiden, tetapi juga disiapkan beberapa pohon lainnya untuk ditanam menteri Kabinet Indonesia Maju, termasuk ibu negara Iriana Jokowi.
Hanif berharap, dengan presiden dan kabinetnya yang menanam, secara politik, pendidikan, edukasi, dan rekreatif akan semakin menyadarkan warga untuk menanam dan menanam.
Ada sebanyak 74 spesies di seluruh Indonesia akan ditanam pada acara puncak HPN 2020 di Kalsel yang dipusatkan di Setdaprov Kalsel di Banjarbaru.
(banjarmasinpost.co.id/lis)