Jelang Haul ke-15 Guru Sekumpul, Dagangan Zuhdi Laris Manis, ini yang Paling Banyak Dibeli Jemaah

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Muhamad Zuhdi sudah 10 tahun berdagang di Gang Taufik, Galeri Bin Khairan tempatnya berdagang dekat sekali dengan kubah Guru Sekumpul.

Dia akui mendekati pelaksanaan haul penjualan semakin meningkat.

"Paling banyak dibeli foto-foto Abah Guru Sekumpul, tasbih. Kami juga menjual tasbih dari Makkah, gelang pukaha, minyak wangi. Tasbih dan foto kami tambah stok karena tingginya permintaan, biasanya para jemaah membeli untuk kenang-kenangan," kata dia," Senin (17/2).

Kepada banjarmasinpost.co.id dia juga mengatakan tingkat kedatangan jemaah jelang Haul Guru sekumpul semakin tinggi.

"Pembeli saya bahkan ada yang dari luar Kalimantan, semakin ramai, berkah Haul Abah Guru sekumpul," katanya antusias.

• 4 Mobil Pemberian Faisal Harris untuk Anak Sarita Abdul Mukti Disinggung, Shafa Sindir Jennifer Dunn

• Tak Lagi Repot Bayar Pajak dan Retribusi, Warga Banjar Kini Bisa Transaksi Online

• Kebohongan Teddy Dibongkar Adik Lina, Sebut Soal KDRT Sule si Ayah Rizky Febian & Putri Delina

Dia mengatakan pada 1 Maret nanti tetap akan buka namun pada pagi harinya, seiring tingkat kepadatan jemaah tokonya juga akan tutup pada pelaksanaan puncak Haul nanti.

Jelang peringatan Haul ke-15 Abah Guru Sekumpul pada 1 Maret 2020, ribuan relawan secara sukarela turut serta membantu mensukseskan pelaksanaan haul Ulama Kharismatik dari Kota Serambi Makkah tersebut.

Seperti yang terlihat saat pendistribusian 20 ribu bambu dari Hulu Sungai Selatan (HSS).

Batangan bambu itu langsung ditebang dari Loksado oleh warga sekitar dengan pola gotong royong.

Selama beberapa pekan mobil pikap relawan keluar masuk hutan loksado membawa bambu hasil tebangan warga sekitar.

• Siap-siap! Sensus Penduduk Online Dimulai, Simak Tata Caranya dan Klik www.sensus.bps.go.id

• Bukan Bebby Fey! Ganjalan Atta Halilintar Nikahi Aurel, Putri Krisdayanti & Anang Hermansyah

Saling membantu menuntaskan tugas menyelesaikan target sebanyak 20 ribu batang bambu berukuran tertentu.

Tiang bambu itu dibagi per wilayah dan sebagian besar telah dipergunakan warga Martapura untuk umbul-umbul.

Dari pantauan banjarmasinpost.co.id, hiasan menarik umbul-umbul menghiasi Sungai Paring, Bincau, Kenanga, Sekumpul Ujung, Gunung Ronggeng, Tanjung Rema, dan Jalan Pendidikan.

Termasuk tunggul irang, Pekauman, Labuan Tabu, sampai Astambul Pasar jati.

Kesibukan juga tampak dari Sekumpul dan sekitarnya, proses pemasangan sound system.

Petugas relawan terus mengebut menaikkan corong ke tiang-tiang dengan jarak yang telah ditentukan.

Biasanya, kegiatan pemasangan corong dan umbul-umbul dilaksanakan malam hari, makin dini hari bertambah relawan yang keluar rumah bergotong royong.

Suara dari Musala Ar Raudah terdengar mulai Sekumpul Ujung ke arah Bincau.

Juga ke Sekumpul Raya dan Jalan Pendidikan dan Sebagian Tanjung Rema.

Salman, salah satu relawan dari Tanjung Rema yang ikut memasang umbul umbul haul di tepi jalan mengatakan, aturan memasang umbul-umbul sangat ditaati oleh relawan.

Hiasan tersebut tidak boleh mengganggu arus lalu lintas alur jemaah yang akan datang.

Sedangkan spanduk ucapan selamat datang hanya memuat tulisan serta asal desa.
Dilengkapi logo haul dan Ar Raudah.

Camat Astambul Sirajuddin Ali menyatakan, pihaknya bersyukur bisa menyambut para jamaah haul Guru Sekumpul, yang lewat dari Kecamatan Astambul.

“Alhamdulillah, kami dan kawan-kawan sudah mempersiapkan diri menyambut jemaah yang lewat sini dengan memasang tenda dan semua sekolah yang ada di pinggiran jalan Astambul sudah kami ajak untuk melayani para jamaah haul agar tidak terlantar,” ucap Sirajuddin.

Dari pantauan, umbul-umbul di sepanjang jalan di Kecamatan Astambul ini kalau malam begitu indah dihiasi lampu warna-warni.

Terlihat banyaknya spanduk yang mengucapkan selamat datang kepada para jamaah haul.

(banjarmasinpost.co.id/niakurniawan)