Berita Banjarbaru
Perkuat Ketersediaan Sapi di Kalsel, Hj Suparmi : Per Dua Hektare Sawit Wajib Kelola Seekor Sapi
Perkuat Ketersediaan Sapi di Kalsel, Hj Suparmi : Per Dua Hektare Sawit Wajib Kelola Seekor Sapi
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID BANJARBARU - Guna penguatan ketersediaan sapi di Kalimantan Selatan, Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Provinsi Kalimantan Selatan, mengintegrasikan pengelolaan sawit dengan peternakan sapi.
Terkait dengan program tersebut, si pengelola sawit dalam dua hektarenya harus bisa menyediakan atau mengelola satu sapi.
Dari luasan sawit 424.93 hektar di Kalsel, yang berpotensi bisa terintegrasi sawit sapi seluas 102.929 hektar. Sehingga potensi sapi bisa diintergrasikan 51.465 ekor.
"Mengapa tidak bisa diintegrasikan semua dengan jumlah luasan? karena Kondisi geografis ada yang tidak cocok dengan sapi. Bisa jadi seperti di amuntai itu dikembangkan dengan kerbau atau itik dan lain lain" kata
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan provinsi kalimantan Selatan, Suparmi, Senin (17/2/2020).
• Diwarnai Keterlambatan Peserta, Hari Keempat Tes CPNS di HSU 18 Orang Tak Hadir
• Tertangkap Nyabu, Dua Kades dan Staf Kelurahan di Kotabaru Dijebloskan Penjara, Urinenya Positif
• Aksi Dewi Perssik Hamburkan Uang Saat Isu Dipecat dari LIDA 2020, Ini Nasibnya, Iis Dahlia & Soimah
• Suami Krisdayanti, Raul Lemos Pertanyakan Syarat Cerai, Nasib Pernikahan Ibunda Aurel Hermansyah?
Dijelaskan Suparmi, ini sejalan dengan arahan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang mendorong daerah mengintegrasikan sawit dan sapi ini.
"Di Kalsel sudah mulai, semisal di PT Jhonlin luas tanam sawit 7 ribu hektat sekian, sehingga ada 300 ekor sapi yang diintegrasikan. Selain itu juga ada 1500 ekor, yang diintegrasikan dari candi PT Arta , PT PKB, dan PT PBB.
Dijelaskannya, program ini tidak lain salah satu upaya untuk dapat meningkatkan produk peternakan terutama sapi potong yakni dengan menerapkan pola integrasi.
Dengan sumber daya alam yang belum dimanfaatkan secara optimal dan tersedia sepanjang tahun merupakan sumber pakan alternatif asal perkebunan kelapa sawit.
Langkah di atas juga bermanfaat dalam mendorong perekonomian rakyat dan diharapkan bisa berkontribusi terhadap peningkatan produksi dan populasi sapi.
Diketahui, sambung Suparmi, untuk ketersedian daging sapi di KalSel per tahun 4.084 ton dan kebutuhan 3.357 ton.
Sedangkan untuk daging ayam broiler ketersediaan 87.298, 08 ton dan kebutuhan 71.428, 136 ton.
• Ada Kahitna! Link Live Streaming RCTI Indonesian Idol 2020 3 Besar Road to Grand Final Malam Ini
• PLN Minta Masyarakat Waspada Pemasangan Umbul Umbul Jelang Haul Guru Sekumpul
• Smart SIM Sudah Berlaku, Ini Kelebihan, Biaya Resmi Bikin Baru Serta Perpanjangannya
"Memang daging sapi di Kalsel ini sudah surplus. Namun masih tetap datangkan dari luar karena permintaan terus bertambah," kata dia.
Dia berharap, dengan pola ini warga tersadar dan kemudian dengan program integrasi ini bisa dimanfaatkan warga dan kemudian Kalsel bisa swasembada sapi. (banjarmasinpost.co.id/nurholis huda)