Berita Kalsel
Gelar Reses di Dua Desa di Batola, Anggota Dewan Dapat Curhatan ini dari Konstituennya
Gelar Reses di Dua Desa di Batola, Anggota Dewan Dapat Curhatan ini dari Konstituennya
Penulis: Achmad Maudhody | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Masuki masa reses kedua di tahun pertama masa jabatan 2019-2024, masing-masing Anggota DPRD Provinsi Kalsel sibuk terjun ke daerah pemilihan (Dapil) nya masing-masing sejak Rabu (19/2/2020) hingga Sabtu (22/2/2020).
Anggota Dewan Komisi III DPRD Provinsi Kalsel, DR H Karlie Hanafi Kalianda asal Dapil Kabupaten Barito Kuala (Batola) sudah gelar pertemuan dengan konstituennya di beberapa titik diantaranya di Desa Pantang Raya, Kecamatan Tabukan dan Desa Tabukan Raya Kecamatan Tabukan, Kabupaten Batola.
Bertemu dan mendengar langsung dari masyarakat, DR H Karlie kantongi sederet aspirasi seputar pertanian dan kelistrikan.
Dijelaskan DR H Karlie, di Desa Pantang Raya yang mayoritas warganya berprofesi sebagai petani saat ini masih alami kesulitan suplai pupuk yang belum konsisten.
• Asisten Nia Ramadhani Kena Tipu Oknum Ojol, Theresa Wienathan Ungkap Kronologi Uang Rp 5 Juta Raib
• Video Tiktok Berlatar Adegan Mesum Viral, Satpol PP Banjarbaru Bertindak dan Amankan Enam Remaja
• Uang Bulanan Sule untuk Ibunda Lina Disinggung Mertua Teddy, Nenek Rizky Febian Bicara Soal Utang
Dimana menurutnya dari keterangan Kepala Desa Pantang Raya, Mirhan, pasokan pupuk bersubsidi yang seharusnya sudah didistribusikan sejak Bulan Januari namun belum juga lancar diterima para petani.
Padahal para petani di kawasan ini sudah bersiap untuk menanam bibit padi unggul dan padi lokal jenis siam, unus dan karang dukuh.
“Disampaikan Kepala Desa, untuk pupuk bersubsidi, seharusnya pada bulan Januari sudah harus disuplai ke petani, namun sampai saat ini belum ada kejelasan,” kata DR H Karlie.
Selain itu, kualitas air untuk keperluan pengairan sawah pun menurutnya sering kali menurun jika air pasang, dimana tingkat keasaman air meningkat yang diduganya disebabkan dampak industri di beberapa kawasan di Kabupaten Batola.
Soal kelistrikan, DR H Karlie mengaku juga mendapat masukan dari Kepala Desa bahwa di RT 6 Desa Pantang Raya juga sampai saat ini masih menunggu untuk dialiri listrik.
Sedangkan di Desa Tabukan Raya Kecamatan Tabukan, persoalan seputar pertanian juga mengemuka.
Politisi Partai Golkar ini mendapat masukan dari Kepala Desa Tabukan Raya, Yuliana, bahwa warga desa terlambat mendapatkan pasokan bibit padi unggul sehingga sulit untuk ditanami karena sudah terlanjur memasuki musim hujan.
Mendapat banyak masukan, DR H Karlie berjanji akan perjuangkan keluhan yang diterimanya agar bisa diakomodir baik melalui Pemerintah Provinsi Kalsel atau diteruskan ke Pemerintah Kabupaten Batola untuk ditindaklanjuti sesuai kapasitas masing-masing.
Selain itu, Ia juga meminta masyarakat di dua desa tersebut untuk memulai belajar mendiversifikasikan mata pencaharian seperti bidang industri rumahan, perikanan, peternakan dan yang lainnya agar bisa miliki alternatif pendapatan saat usaha pertanian terhambat kendala.
(Banjarmasinpost.co.id/Achmad Maudhody)
