Berita HSU
Identifikasi Keberadaan Orang Utan di Hutan Wilayah HSU, Petugas Temukan Puluhan Sarang
Identifikasi Habitat Orang Utan di Hutan Wilayah HSU, Petugas Temukan Puluhan Sarang
Penulis: Dony Usman | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI - Beberapa hari lalu dua hutan di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), dijelajahi tim gabungan untuk mengetahui terkait keberadaan orang utan.
Dua hutan yang dijelajahi berada di wilayah Desa Kayakah, Kecamatan Amuntai Selatan dan di wilayah Desa Tambak Sari Panji, kecamatan Haur Gading.
Dari informasi yang didapat kegiatan ini dilakukan dua hari, Selasa (18/2/2020) dan Rabu (19/2/2020).
Bhabinkamtibmas Desa Kayakah, Briptu Edwar Mahardika, menjadi bagian dari tim yang ikut masuk ke dalam hutan di wilayah Desa Kayakah.
• KPU Kota Banjarmasin Tidak Akan Jemput Bola Pemilih Sakit dan Disabilitas, Begini Penjelasanya
• Kian Dekat Haul ke-15, Begini Suasana di Kompleks Kubah Abah Guru Sekumpul
• Sesal Ahok Telah Lukai Hati Nicholas Sean, Suami Puput Nastiti Devi Tegaskan Ini Soal Veronica Tan
• Asyik Bikin Video TikTok, Remaja Putri Banjarbaru Tak Sadar Dibelakangnya Ada Penampakan Mesum
Kepada banjarmasinpost.co.id, Briptu Edward yang merupakan personil Polsek Amuntai Selatan ini, membenarkan jika dirinya menjadi bagian dari tim yang masuk ke dalam hutan.
Menurutnya, kegiatan yang dilakukan merupakan identifikasi keberadaan orang utan setelah beberapa tahun yang lalu sudah pernah dilakukan survei.
"Kegiatannya selama dua hari," katanya.
Diceritakannya, untuk hari pertama kegiatan mereka aksanakan dari pagi sekitar pukul 09.00 wita sampai dengan malam sekitar pukul 21.00 wita.
Lokasi yang menjadi sasaran ada dua, yakni di daerah Desa Kayakah dan juga Desa Tambak Sari Panji.
"Untuk hari pertama kami yang di Kayakah itu sebanyak 20 orang," ujarnya.
Begitu pula dengan tim yang menjelajah ke wikayah Desa Tambak Sari Panji juga ada 20 orang.
Dari data yang ada, menurutnya, selain dirinya dalam tim juga ada personil Babinsa Koramil Amuntai Selatan, pihak kecamatan Amuntai Selatan serta juga ada dari aparat desa dan elemen masyarakat.
Kemudian juga ada Bappedalitbang HSU, Balitbangda Provinsi Kalsel, BP2LHKb provinsi Kalsel, BKSDA Kalsel dan Forum Orang Utan Indonesia (Forina) Jakarta.
Tim sendiri untuk bisa menjelajah masuk harus menggunakan bantuan perahu kecil yang dikemudikan warga sekitar.
Dari hasil penjelajahan yang dilakukan dua hari berturut-turut itu, tim memang tidak ada menemukan langsung keberadaan orang utan di dua lokasi yang didatangi.
• Kumis & Jenggot Lucinta Luna Tumbuh Saat di Tahanan? Abash Ungkap Kondisi Fatah pada Feni Rose
• Tak Sempat Jalan-jalan dan Cicipi Makanan Khas Kota Barabai, Fatin Sidqia Lubis Bawa ini ke Jakarta
• Ditangkap Nyabu di Desa Tanta Hulu Tabalong, Dua Pria Ini Juga Bawa Belati
Tetapi dari hasil identifikasi ternyata ditemukan puluhan tempat yang diduga menjadi sarang orang utan dengan beberapa macam klasifikasi sarang.
"Bentuknya bulat persis kaya sarang burung, tapi lebih besar diameternya," kata Edwar.
Sarang tersebut ditemukan di pepohonan, baik di wilayah barat maupun utara hutan yang dijelajah. (banjarmasinpost.co.id/dony usman)