Kriminalitas Regional
Sebut Dirinya Polisi, 4 Pria Ini Seret dan Pukuli Siswa Lagi Belajar dalam Kelas di SMK 2 di Gowa
Aksi kekerasan terhadap pelajar di Indonesia terjadi lagi. Bahkan kali ini dilakukan orang dari lingkungan luar sekolah.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Aksi kekerasan terhadap pelajar di Indonesia terjadi lagi. Bahkan kali ini dilakukan orang dari lingkungan luar sekolah.
Bahkan, aksi kekerasan yang dilakukan empat pria terhadap AM (16), salah satu siswa SMK 2 Sungguminasa, Gowa itu terjadi saat siswa dalam kelad pada hari Jumat (21/2/2020).
Tak hanya masuk ke dalam kelas dan menyeret AM, keempat pelaku juga mengaku-ngaku anggota polisi.
Sayangnya, AM ternyata menjadi korban salah paham. Dua pelaku telah ditahan dan dua lainnya masih buron.
• LOWONGAN Kerja - Terbaru dari PT KAI untuk Lulusan SLTA, D3 dan S1/D4, Catat Tanggal & Lokasinya
• Musibah Jessica Iskandar Jelang Pernikahan dengan Richard Kyle, Ayah Sohib Nia Ramadhani Alami Ini
• Musibah Jessica Iskandar Jelang Pernikahan dengan Richard Kyle, Ayah Sohib Nia Ramadhani Alami Ini
• Chelsea Vs Bayern Muenchen Liga Champions, The Blues Dipermalukan Mueller dkk di Stamford Bridge
Begini fakta lengkapnya:
1. Korban salah sasaran
Pada hari Sabtu (22/2/2020), polisi berhasil menangkap dua dari empat pelaku.
Dari hasil pemeriksaan, para pelaku ternyata salah sasaran dengan memukuli dan menyeret AM.
"Kemarin (Sabtu/22/2/2020) kami telah mengamankan dua orang yang diduga otak pelaku pengeroyokan dan dua orang lagi dalam pengejaran," ujar Kasubag Humas Polres Gowa AKP Mangatas Tambunan, Senin (24/2/2020).
2. Korban diseret saat pelajaran
Menurut pihak sekolah, saat itu AM tengah mengikuti pelajaran di dalam kelas, Jumat (21/2/2020).
Tiba-tiba empat pria berpakaian preman masuk ke dalam kelas dan mengeroyok korban.
Korban kemudian diseret keluar sekolah dan dimasukkan ke dalam bagasi mobil. Saat itu, ada guru yang mengajar. Namun, guru tersebut tak mampu berbuat banyak karena mendapat ancaman.
"Guru yang mengajar saat itu tak mampu berbuat banyak karena pelaku ini mengancam guru dan rekan rekan korban," ujar Kepala SMK Negeri 2 Sungguminasa Nurhadi saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Senin (24/2/2020).
3. Pelaku mengaku polisi